Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

4 Alasan Kemenkes Kenapa Testing Covid-19 Turun, Salah Satunya Libur Idul Adha

image-gnews
Sejumlah pekerja antre untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021. Sebanyak 400 pekerja proyek pembangun gedung baru di lingkungan Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita disuntikkan Vaksin Covid-19 jenis Sinovac. TEMPO/M Taufan Rengganis
Sejumlah pekerja antre untuk mengikuti Vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, Kamis, 22 Juli 2021. Sebanyak 400 pekerja proyek pembangun gedung baru di lingkungan Rumah Sakit Pusat Jantung Nasional Harapan Kita disuntikkan Vaksin Covid-19 jenis Sinovac. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.Co, Jakarta - Juru Bicara Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan empat penyebab angka testing atau pengetesan kasus Covid-19 menurun dalam beberapa hari terakhir.

"Pertama, karena hari libur terutama menjelang Idul Adha. Kedua, kasus turun di beberapa kabupaten atau kota," ujar Nadia saat dihubungi Tempo, Kamis, 22 Juli 2021.

Penyebab lainnya, kata Nadia, karena tracing atau pelacakan yang belum optimal di daerah. "Penyebab keempat, sumber daya manusia yang bertugas melakukan testing banyak yang positif Covid-19, sehingga pemeriksaan tidak bisa dalam satu hari dilaporkan," tuturnya.

Nadia membantah bahwa pemerintah sengaja menurunkan jumlah testing agar kasus Covid-19 terlihat menurun. "Lagipula kalau masyarakat banyak yang sakit (Covid-19), pasti kan mereka akses ke lab-nya, jadi tetap terlihat," ujar dia.

Data Satgas Covid-19 menunjukkan kasus menurun dalam beberapa terakhir. Menurunnya kasus ini juga seiring dengan turunnya angka testing. Pada 18 Juli misalnya, jumlah warga yang diperiksa turun menjadi 138.046 orang, jumlah kasus harian juga turun menjadi 44.721.

Selanjutnya 19 Juli, jumlah testing 127.461 orang kasus juga turun menjadi 34.257 kasus. Pada 20 Juli, jumlah testing 114.674 orang, jumlah kasus 38.325. Dan pada 21 Juli jumlah testing 116.232 orang, jumlah kasus 33.772.

Adapun pemerintah berencana melonggarkan kebijakan PPKM Darurat pada 26 Juli 2021, jika tren kasus Covid-19 terus menurun. Pengamat Kebijakan Publik Yanuar Nugroho mengingatkan bahwa angka kasus yang menurun karena jumlah tes juga menurun, tidak bisa dijadikan dasar pelonggaran kebijakan.

Yanuar menyebut, ia tidak ingin mendiskreditkan pemerintah dalam hal ini, tapi ia mengingatkan agar kebijakan diputuskan berdasarkan data yang robust atau teruji ketat. "Kebijakan yang diambil harus berdasarkan bukti, tapi kalau bukti tersebut trivial, maka ini perlu dikaji lebih jauh," tuturnya.

"Menurut saya ini problematik. Tentu saja kalau testing diturunkan, kasus menurun," ujar bekas Deputi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Yanuar Nugroho dalam diskusi daring, Kamis, 22 Juli 2021.

Baca juga: Pemerintah Bakal Tingkatkan Tes di Permukiman Padat Penduduk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

2 hari lalu

Jemaah haji Indonesia kloter pertama tiba di Madinah, Arab Saudi, Rabu, 24 Mei 2023. Sumber: KBRI RIYADH
Saran Kemenkes untuk Jemaah Haji 2024: Perbanyak Istirahat dan Rutin Olahraga Ringan

Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024.


Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

2 hari lalu

Kepala Bagian Pemberitaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Ali Fikri saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 23 Januari 2024. Tempo/Mutia Yuantisya
Pulang Umrah, Fadel Muhammad Penuhi Panggilan KPK untuk Diperiksa dalam Kasus Korupsi APD Covid-19

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad diperiksa dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat pelindung diri (APD) Covid-19 di Kemenkes.


Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

3 hari lalu

Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D saat menghadiri peresmian kerja sama antara laboratorium klinik Prodia dan IHH Healthcare Malaysia di Jakarta, Kamis 28 Juli 2022/Prodia
Kemenkes: Kekurangan Dokter Spesialis Hampir di Seluruh Provinsi

Dante Saksono Harbuwono mengatakan, kekurangan dokter spesialis terjadi hampir di seluruh provinsi Indonesia.


Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

9 hari lalu

Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad.
Umroh, Fadel Muhammad Tak Penuhi Panggilan KPK sebagai Saksi Kasus Korupsi APD Covid-19

KPK memanggil Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebagai saksi dugaan korupsi pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes.


Tangani Korban Banjir di Sumbar, Kemenkes Terjunkan Posko Kesehatan Mobile

15 hari lalu

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono (dua dari kiri) usai rapat tingkat menteri tentang penanganan banjir Sumatera Barat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)
Tangani Korban Banjir di Sumbar, Kemenkes Terjunkan Posko Kesehatan Mobile

Karena medan yang sulit dijangkau, Kemenkes menerjunkan posko kesehatan mobile untuk membantu para korban terdampak banjir di Sumbar.


Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

19 hari lalu

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara
Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.


Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

22 hari lalu

Penyandang kusta yang telah diamputasi kakinya ikut melakukan pencoblosan pemilihan umum Walikota dan Wakil Walikota Tangerang di kawasan Sitanala, Tangerang, Banten, (31/8). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Kemenkes: Penyakit Tropis Terabaikan Masih Menjangkiti 1 Juta Penduduk Indonesia

Penyakit tropis adalah salah satu bentuk penyakit yang sering terjadi di daerah beriklim tropis dan subtropis.


Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

22 hari lalu

Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi  di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Apakah Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kanker serviks atau leher rahim dapat dicegah dengan pemberian vaksin HPV. Lalu, apakah vaksin HPV ditanggung BPJS Kesehatan?


4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

22 hari lalu

Ilustrasi swab test atau tes usap Covid-19. REUTERS
4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.


108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

33 hari lalu

Ilustrasi Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS)  dalam Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
108 Petugas Pemilu 2024 Meninggal, Kemenkes Ungkap Daftar Lengkap Penyebabnya

Sebanyak 108 petugas Pemilu 2024 telah meninggal dunia per 22 Februari. Ini daftar lengkap penyebabnya versi Kemenkes.