INFO NASIONAL - Sejak awal pandemi hingga awal Juli ini, Covid-19 telah menjangkiti lebih dari 183 juta orang dan merenggut nyawa 3,99 juta orang di dunia (WHO, 2021). Tren kasus positif terus meningkat di hampir semua negara termasuk Indonesia. Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat hingga mencapai 2,3 juta kasus. Baru-baru ini, persentase angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia juga meningkat, sebesar 3 persen.
Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga memengaruhi masyarakat dan perekonomian. Dampak ini bervariasi pada setiap negara. Secara langsung ataupun tidak langsung, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak juga terhadap berlangsungnya program Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang mencakup pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (Program Bangga Kencana).
Dampak tersebut yakni menurunnya pelayanan KB pada fasilitas kesehatan, karena dari sisi supply pelayanan, fokus tenaga kesehatan pada penanganan Covid-19, menurunnya kesertaan ber-KB pada masyarakat, terutama pada kelompok rentan (daerah kumuh, wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan serta masyarakat pra-sejahtera), terganggunya rantai pasok alat dan obat kontrasepsi akibat terganggunya mobilitas petugas di lapangan, dan penurunan kegiatan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) Kesehatan Reproduksi, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo pernah menyampaikan untuk mencegah stunting harus dimulai dari hulu dengan memberi konseling pranikah, mencegah terjadinya stunting dan memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, perlu ada pula program perencanaan kehamilan untuk menjaga jarak kehamilan yang juga menentukan kualitas anak, dan perencanaan pranikah. Pendekatan tersebut perlu dilakukan sejak dini, termasuk persiapan psikologi dan ekonomi.
“Karena itu, di Hari Kependudukan Dunia Tahun 2021 (World Population Day 2021), kita berusaha meningkatkan kesadaran tentang kebutuhan dan kerentanan kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan anak perempuan,” ujarnya. Tujuannya untuk melindungi hak dan pilihan merupakan solusi terbaik atas perubahan demografi, dan memastikan pelayanan kesehatan seksual, kesehatan reproduksi dan otonomi tubuh tetap menjadi agenda lokal hingga 2030.
Untuk itu, UNFPA Indonesia dan BKKBN akan menyelenggarakan kampanye dan acara secara daring untuk memperingati Hari Kependudukan Dunia Tahun 2021 (World Population Day 2021) dengan tema “Pemenuhan Hak Kesehatan Reproduksi untuk Percepatan Penurunan Stunting”(*)