TEMPO.CO, Bandung - Rumah sakit Immanuel Bandung menyatakan masalah oksigen bagi pasien sudah teratasi. Sehari sebelumnya pihak rumah sakit mengumumkan persediaan gas dalam bentuk cair itu nyaris habis dalam waktu beberapa jam. “Kalau sekarang sudah kembali aman terkendali,” kata Gideon Dwi Pamungkas, juru bicara dari bagian legal Rumah Sakit Immanuel Bandung, Selasa, 20 Juli 2021.
Kebutuhan oksigen di rumah sakit itu menurutnya, kebanyakan untuk pasien Covid-19. Dari total kapasitas 167 ranjang, 79 orang kini tengah menjalani perawatan Covid-19. Kejadian hampir kehabisan oksigen ini kata Gideon, baru pertama kali terjadi. “Akumulasi dari banyaknya pasien Covid-19,” kata dia.
Sebelum nyaris habis, menurutnya pihak rumah sakit telah menghubungi beberapa pemasok oksigen. Permintaan rumah sakit kemudian terpenuhi. “Cuma memang pengiriman itu karena semua pihak perlu jadi enggak bisa semaksimal dulu,” ujarnya. Kapasitas gas oksigen di RS Immanuel Bandung menurutnya 5.600 liter.
Sebelumnya, Direktur Utama RS Immanuel Bandung Ruly Sjambali pada Senin, 19 Juli 2021, mengumumkan sambil meminta maaf bahwa dalam waktu 2-3 jam ke depan, stok oksigen bagi pasien akan habis. Pihaknya telah meminta bantuan kepada para pemasok oksigen melalui Dinas Kesehatan Kota Bandung juga provinsi Jawa Barat. “Dengan sangat terpaksa kami akan melepas semua sungkup oksigen, selang oksigen dan lainnya bila stok oksigen sudah nol (habis),” ujarnya secara tertulis.
Menurut Gideon, pengumuman itu disampaikan sekitar pukul 17.30 WIB, Senin, 19 Juli 2021. Setelah itu hingga kini, para donator dari berbagai kalangan termasuk keluarga pasien, secara bergelombang memberikan tabung-tabung gas oksigen untuk dipakai. Jumlahnya lebih dari 30 tabung. “Ukuran tabungnya bermacam-macam dari 1-6 meter kubik,” ujarnya.
Pertolongan dari solidaritas warga itu menghindarkan kemungkinan terburuk yaitu sungkup dan selang oksigen harus dicabut dari pasien. Adapun tabung besar oksigen rumah sakit, kata Gideon, baru bisa diisi pemasok pada sekitar pukul 01.00 WIB, Selasa, 20 Juli 2021. “Pasokan bukan sulit tapi karena banyak yang butuh jadi ya beginilah kondisinya,” kata dia.
Mengantisipasi terulangnya kejadian, pihak rumah sakit akan terus memantau persediaan gas oksigen dan berhubungan dengan beberapa pemasok serta pihak lain. “Semoga pasokan oksigen bisa lebih lancar lagi,” katanya.
ANWAR SISWADI
Baca juga: Pemerintah Jepang Sumbang 2.800 Oksigen Konsentrator untuk Indonesia