TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial bersama dengan Perum Bulog menyalurkan beras sebanyak 200 juta kilogram. Menteri Sosial Tri Rismaharini (Risma) mengatakan bantuan itu untuk 10 juta keluarga penerima manfaat program keluarga harapan dan 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial tunai dengan paket besar 10 kg per KPM.
"Yang menyalurkan Perum Bulog, Kemensos hanya mengirimkan data penerima kepada Menteri Keuangan. Tujuan penyaluran beras untuk memenuhi sebagian kebutuhan pokok para keluarga penerima manfaat yang terdampak pandemi,” kata Mensos Risma, Minggu, 18 Juli 2021.
Selain itu, ada juga bantuan beras lima kilogram yang khusus program Kemensos. Bantuan diberikan kepada masyarakat pekerja sektor informal yang tidak bisa bekerja karena terdampak PPKM Darurat. Mereka adalah pedagang kaki lima, pemilik warung, pengemudi ojek, dan pekerja lepas di Jawa dan Bali.
“Data penerima bantuan beras lima kilogram ini dari usulan pemerintah daerah. Penerima adalah mereka yang tidak menerima atau di luar penerima tiga jenis bansos reguler, yakni PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)/Kartu Sembako dan BST,” kata dia.
Bantuan beras disalurkan melalui Dinas Sosial kabupaten atau kota untuk warga terdampak COVID-19 di seluruh wilayah Jawa dan Bali. “Masing-masing mendapatkan bantuan 3.000 paket masing-masing sebanyak lima kilogram untuk 122 kabupaten/kota dan 6.000 paket masing-masing lima kilogram untuk enam ibukota provinsi,” tutur Risma.
Risma mengatakan untuk bansos PKH dan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) atau Kartu Sembako sudah disalurkan sejak awal Juli.
Secara umum, dalam rangka pelaksanaan program perlindungan sosial, Kemensos mengoptimalkan program bansos reguler, yakni PKH, Bantuan Pangan Non-Tunai atau Kartu Sembako, dan bantuan sosial tunai. PKH tahap ketiga ialah untuk Juli-Agustus-September yang disalurkan pada Juli 2021.
Kemensos juga mencairkan bantuan sosial tunai untuk 10 juta keluarga penerima manfaat selama Mei-Juni dan cair pada Juli. Kemudian 18,8 juta keluarga penerima mandat BPNT/Kartu Sembako mendapatkan tambahan dua bulan, yakni Juli dan Agustus.
Anggaran untuk PKH sebesar Rp28,3 triliun dan BPNT/Kartu Sembako sebesar Rp42,3 triliun yang disalurkan melalui bank milik negara atau Himbara. Sedangkan bantuan sosial tunai dengan anggaran sebesar Rp15,1 triliun disalurkan oleh PT Pos Indonesia. “Dengan bansos ini diharapkan meningkatkan daya beli masyarakat,” ujar Risma.
Baca juga: Mensos Risma Sebut Ada Kendala Penyaluran Bansos Covid-19, Inilah Detilnya