TEMPO.CO, Jakarta - Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP), Jaleswari Pramodawardhani menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap memberikan kepercayaan dan penugasan kepada Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengatasi penyebaran virus corona.
"Presiden tetap memberikan kepercayaan dan penugasan kepada KPC-PEN untuk melakukan penguatan dan mengambil langkah-langkah cepat dan tepat untuk mengatasi peningkatan penyebaran Covid-19 saat ini dengan 5M, 3T dan vaksinasi menjadi tindakan prioritas," ujar Jaleswari lewat keterangan tertulis, Jumat malam, 16 Juli 2021.
Merespon berkembangnya kekhawatiran peningkatan status darurat kesehatan, Jaleswari menegaskan bahwa pemerintah saat ini fokus pada arahan Presiden untuk memperkuat pelaksanaan PPKM Mikro dan PPKM Darurat yang di bawah kendali penuh kepala daerah dengan merujuk pada Instruksi Menteri Dalam Negeri dalam pelaksanaannya.
"Presiden memimpin dan mengendalikan upaya pemulihan pandemi Covid-19 selama 24 jam, dengan mengerahkan seluruh kekuatan pemerintah di tingkat pusat dan daerah. Presiden percaya sinergi dan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat akan membuahkan hasil pulihnya situasi segera," ujar Jaleswari.
Sebelumnya, sejumlah pihak mengusulkan agar KPC-PEN dibubarkan saja. Presiden Jokowi didesak untuk memimpin langsung penanganan Covid-19 di tengah kasus Covid-19 yang terus melonjak hingga mencapai kisaran 50 ribu.
Epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menilai komite pimpinan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu selama ini tidak berhasil menangani pandemi Covid-19, melainkan hanya fokus pada upaya pemulihan ekonomi. Padahal, kata Pandu, ekonomi tidak akan pulih jika pandemi Covid-19 tidak selesai.
"Enggak ada guna lagi itu (KPC-PEN), udah gagal, itu harus dibubarkan karena mikirin PEN aja, karena ketuanya Menko Perekonomian. Pak Jokowi harus memimpin langsung penanganan Covid-19 ini," ujar Pandu saat dihubungi Tempo pada Ahad, 4 Juli 2021.
DEWI NURITA
Baca juga: Jokowi Bagi Obat di Sunter, Pandu Riono: Agar Kelihatan Peduli, Padahal Negara Gagal