TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Tri Rismaharini marah dan mengancam aparatur sipil negara (ASN) di kementeriannya untuk dimutasi ke Papua. Hal ini berawal saat Risma melihat anak buahnya di Balai Wyataguna, Kota Bandung, yang tak cekatan membantu di dapur umum.
Bukan kali ini Risma marah-marah. Sejak menjadi wali kota Surabaya, politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu kerap emosional ketika melihat sesuatu yang ia nilai tidak beres.
Risma pernah memarahi demonstran penolak UU Cipta Kerja yang dianggap merusak fasilitas umum di Surabaya, Jawa Timur, pada 8 Oktober 2020. Risma menghampiri demonstran tersebut di kawasan Jalan Gubernur Suryo, tepatnya di depan Hotel Grand Inna Simpang, setelah ratusan massa berhasil dipukul mundur oleh polisi.
Pada 11 Mei 2014, Risma sempat marah besar karena acara bagi-bagi es krim membuat Taman Bungkul Surabaya rusak parah. Risma yang kesal mendatangi dan memarahi panitia karena telah merusak taman yang dibangun dengan dana miliaran rupiah itu.
Risma pernah pula marah-marah ketika menyidak pembuatan e-KTP di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Surabaya pada September 2016 silam. Ia kesal setelah mengetahui aplikasi lunak pembuatan e-KTP tidak beroperasi secara benar hingga menghambat pelayanan publik.
Momen Risma marah-marah juga pernah terekam pada video yang diunggah oleh akun @LintangChrezL atau Lintang ChrezL di Twitter, Rabu 25 Oktober 2017. Kejadiannya tepat saat apel pagi, Risma memangil seluruh penjabat dan pegawai di lingkungan pemkot Surabaya dan mengeluhkan turunnya kinerja pelayanan publik pemerintah Surabaya. Pada saat itu juga dirinya, turun dari panggung dan menarik salah satu staf ke belakang panggung yang ketahuan bergurau saat upacara.
Pada Rabu, 28 Februari 2018, Risma marah saat mengunjungi Kantor Kecamatan Tandes, Surabaya. Ia emosional setelah bagian kantor yang kotor, berdebu, dan infrastruktur yang tidak layak.
TEGUH ARIF ROMADHON
Baca juga:
Perihal Pernyataan Risma, Kemensos Sebut Lecutan ke ASN Agar Lebih Peduli