TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali menerima kedatangan bantuan vaksin Covid-19. Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi mengatakan sebanyak 1.500.100 dosis vaksin Moderna tiba di tanah air, pada Kamis sore, 15 Juli 2021.
“Saat ini kita kembali menerima kedatangan vaksin jadi Moderna tahap dua sebesar 1.500.100 dosis,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers daring, Kamis, 15 Juli 2021.
Retno mengatakan, kedatangan vaksin tersebut merupakan dukungan kerja sama Amerika Serikat melalui jalur multilateral COVAX Facility. Pada tahap pertama, sebanyak 3.000.060 dosis vaksin Moderna tiba pada Ahad lalu, 11 Juli.
Dengan kedatangan hari ini, jumlah vaksin Moderna yang sudah diterima pemerintah Indonesia sebanyak 4.500.160 dosis.
Vaksin Moderna menggunakan teknologi mRNA dan telah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Berdasarkan uji klinik fase 3, dilansir dari laman Covid19.go.id, vaksin Moderna memiliki efikasi mencegah Covid-19 sebesar 94,1 persen pada usia 18 hingga kurang dari 65 tahun dan sebesar 86,4 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas.
Menurut pengujian BPOM, vaksin Moderna memiliki efek samping yang masih dalam batas toleransi sehingga aman digunakan. Efek samping dari penggunaan vaksin Moderna antara lain nyeri otot dan sendi, nyeri pada area yang disuntik, sakit kepala, dan kelelahan.
Efek samping tersebut umumnya terjadi pasca vaksinasi tahap kedua di mana profil penerima vaksin hampir merata pada umur kurang dari 65 tahun dan lebih dari 65 tahun. Tingkat keparahannya terbagi dalam level satu dan dua.