TEMPO.CO, Jakarta - Dua jenazah anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) telah berhasil dievakuasi pada 14 Juli 2021 malam. Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) baru bisa mengambil jenazah pada hari ke empat usai kejadian penembakan pada 11 Juli 2021.
Kedua jenazah langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, untuk diotopsi dan pengambilan sampel sidik jari terlebih dulu.
Baca Juga:
"Kondisi kedua jenazah yang sudah membusuk, menyulitkan identifikasi untuk mengetahui identitas kedua jenazah, sehingga diputuskan untuk segera dimakamkan," ujar Juru Bicara Satuan Tugas Madago Raya Ajun Komisaris Besar Bronto Budiyono melalui keterangan tertulis pada Kamis, 15 Juli 2021.
Kini, pihak kepolisian telah memakamkan dua teroris MIT itu di TPU Kelurahan Poboya Palu. Adapun untuk memastikan identitas jenazah, polisi akan mengambil sampel DNA dari pihak keluarga.
"Sehingga diharapkan kepada keluarga dua jenazah untuk kooperatif mendukung identifikasi," kata Bronto.
Bronto menjelaskan, proses hingga identifikasi jenazah selesai dari pengambilan sampel DNA memakan waktu paling cepat enam hari. "Kepolisian sesegera mungkin akan menyampaikan informasi perkembangannya kepada masyarakat," ucap dia.
Dua teroris Mujahidin Indonesia Timur itu tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya di wilayah Pegunungan Tokasa, Tanah Lanto, Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada 11 Juli 2021.
ANDITA RAHMA
Baca juga: Polisi Temukan Pondok Persembunyian Kelompok Teror Mujahidin Indonesia Timur