INFO NASIONAL-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menerima keputusan SEA Games Federation (SEAGF) untuk menunda penyelenggaran SEA Games 2021, yang rencananya digelar di Hanoi, 21 November-2 Desember 2021.
Peningkatan kasus Covid-19 di Asia Tenggara yang semakin mengkhawatirkan dalam beberapa bulan terakhir ini, mendasari Vietnam sebagaio pihak penyelenggara untuk menunda perhelatan olahraga dua tahunan ini. Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dapat menerima alasan tuan rumah yang berfokus dalam penanggulangan Covid-19.
“Kami menerima surat dari NOC Indonesia atas permohonan penundaan oleh tuan rumah. Kami memaklumi penudaan ini sampai ada pemberitahuan lebih lanjut,” ujar Amali dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin, 13 Juli 2021.
Lebih lanjut, Zainudin Amali menyampaikan kepada Komite Olimpiade Nasional (NOC) untuk segera menginformasikan kelanjutan SEA Games jika tanggal baru sudah ditetapkan. Sebab, hal tersebut berguna untuk memaksimalkan waktu persiapan agar lebih matang. “Kemenpora meminta kepada NOC Indonesia untuk menginformasikan kepastian waktu pelaksanaan SEA Games,” katanya.
Sebelumnya NOC Vietnam mengajukan jadwal baru sekitar Maret hingga April 2022. Namun, belum ada kesepakatan. Rencananya, jadwal baru ditentukan seusai Olimpiade Tokyo 2020.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari menyatakan, penundaan pada Maret atau April tidak semudah itu diputuskan. Sebab, setiap negara memiliki mekanisme sendiri. Terlebih soal anggaran.’’Butuh proses pengajuan, tidak bisa serta-merta. Tidak jadi diadakan 2021, lalu langsung pindah awal 2022. Di sini kami memberi gambaran karena pengalaman sebagai tuan rumah tidak mudah,’’ ujarnya.
Pada 2022, Indonesia juga memiliki jadwal padat. Di antaranya, fokus pada Asian Games 2022 yang berlangsung di Hangzhou, Tiongkok. Dilanjutkan SEA Games 2023 di Kamboja dan Olimpiade 2024 di Paris, Prancis.
Menpora yang juga politikus Partai Golkar ini mengatakan, dari sisi penganggaran, Indonesia juga harus menyiapkan diri untuk Asian Games dan Asian Para Games. Sehingga tidak ada anggaran ganda. “Kami meminta NOC Indonesia tetap stand by apabila SEA Games jadi dan menginformasikan kepada Kemenpora tentang kapan waktu pelaksanannya. Yang jelas, pelatnas tetap berlangsung."kata Amali.
NOC Indonesia mengapresiasi respon positif kelanjutan pelatnas yang menjadi bukti pemerintah tetap fokus pada pembinaan prestasi olahraga. “ Kami berterimakasih kepada Kemenpora, sehingga anggota kami dapat terus melakukan latihan. Saat ini kami masih menunggu kapan SEA Games dan ASEAN Para Games jadi diselenggarakan. Apabila tahun depan tetap diadakan, maka SEA Games dapat menjadi sasaran antara menuju Olimpiade sebagai sasaran utama,” ujar Okto. (*)