TEMPO.CO, Jakarta - Konsultan media, Sutji Decilya, mendorong para calon mahasiswa agar tidak gentar memilih karier di industri media. “Seorang yang introvert pun bisa belajar dan sukses di bidang ini,” kata Sutji dalam Webinar Peluang Karir di Industri Kreatif yang digelar Politeknik Tempo, Jumat 9 Juli 2021.
Di tengah maraknya persaingan kerja pada era industri 4.0 ini, salah satu profesi yang diperkirakan akan terus bertahan dengan prospek cerah adalah konsultan media. Selama masih ada masalah di negeri ini, dan selama perusahaan swasta maupun instansi pemerintah masih membutuhkan promosi dan pencitraan, konsultan media akan tetap dibutuhkan.
Karena itu, lulusan SMA/SMK tak perlu ragu untuk memilih program studi yang terkait dengan industri media. Misalnya, jurusan Ilmu Komunikasi di kampus reguler maupun program studi Produksi Media di kampus vokasi seperti Politeknik Tempo.
Sebagai salah satu program studi di Politeknik Tempo, Prodi Produksi Media ingin membantu mengenalkan aneka profesi yang dekat dan lekat dengan media digital kepada generasi Z ini. Profesi itu akan dapat digapai jika calon mahasiswa mendapatkan kuliah yang tepat.
Sutji Decilya yang merupakan mantan wartawan Tempo dan mengepakkan sayap sebagai public relations dan konsultan media ini memberikan gambaran nyata dan contoh konkret, bagaimana seseorang dengan latar belakang ilmu yang memadai, bisa meniti karier dari seorang jurnalis, PR, hingga konsultan atau spesialis media.
“Pengalaman sebagai seorang jurnalis memang memberikan saya banyak keuntungan dan nilai tambah sebagai konsultan media. Tapi, dengan memilih kuliah yang tepat, teman-teman juga bisa menjadi konsultan media tanpa harus menjadi jurnalis dulu,” katanya.
Sementara itu, Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia 2020 yang diterbitkan oleh Bank Dunia dan Bappenas menunjukkan bahwa profesi seperti wartawan, desain grafis, tenaga pemasaran, entry data, dan operator mesin akan sangat laris diperebutkan pasar, setidaknya hingga tiga tahun ke depan.
Sementara itu, tingkat permintaan pada profesi arsitek, insinyur sipil, dan manajer keuangan yang biasanya bekerja pada perusahaan dengan nilai tambah tinggi dan syarat pendidikan tinggi, masih akan lemah.
Outlook ini dibuat untuk jangka pendek, yaitu dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Ada 3.839 perusahaan yang disurvei dalam laporan yang dilaporkan 25 Mei 2021 ini. Perusahaan yang disurvei meliputi perusahaan jasa bernilai tambah tinggi, seperti di sektor teknologi informasi, transportasi dan logistik, serta perusahaan jasa bernilai tambah rendah seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.