INFO NASIONAL - Kementerian Pertanian memberikan apresiasi kepada petani di Pati, Jawa Tengah, yang memanfaatkan alat dan mesin pertanian (alsintan) jenis traktor roda 2 untuk mengolah lahan. Terlebih, kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari Satgas TMMD Reguler 111 Kodim 0718/Pati.
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, modernisasi pertanian melalui penerapan mekanisasi pertanian sudah tidak bisa dihindari. "Era industri 4.0 telah masuk hingga ke pertanian. Era ini ditandai dengan pemanfaatan teknologi, serta mekanisasi untuk sektor pertanian. Petani kita tidak boleh tertinggal dan harus memanfaatkan mekanisasi dalam bertani, termasuk memanfaatkan alsintan," ujarnya, Rabu, 7 Juli 2021.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Ali Jamil, memperkuat pernyataan itu. "Dengan memanfaatkan alsintan, produktivitas pertanian pun dapat kita genjot. Karena alsintan memiliki kemampuan untuk mengurangi losses. Sehingga hasil yang didapat petani menjadi lebih maksimal," katanya.
Ali Jamil menambahkan, dengan alsintan pertanian menjadi lebih efektif dan efisien. "Kalau dahulu olah lahan dilakukan beberapa hari dengan melibatkan sejumlah orang. Tapi dengan alsintan, olah lahan hanya butuh beberapa jam dengan seorang operator. Biaya produksi pun bisa ditekan, sehingga petani lebih untung," ujarnya.
Direktur Alat dan Mesin Pertanian Ditjen PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah, mengutarakan hal yang sama. "Dulu, pertanian identik dengan kotor. Tapi dengan alsintan, pola itu berubah. Sebab kini pertanian dilakukan dengan mesin. Olah tanah dilakukan dengan traktor, penyebaran benih bisa dilakukan dengan drone, menanam dengan rice transplanter, panen dengan combine harvester dan lainnya," katanya.
Pemanfaatan alsintan dilakukan petani di Dukuh Pandahan, Desa Tamansari, Kecamatan Jaken, Pati. Petani menggarap sawahnya menggunakan alsintan jenis hand traktor.Salah seorang petani, Lasiyo, menuturkan Alsintan juga mampu meningkatkan produksi, nilai tambah, dan kesejahteraan petani. Dengan cara lama, pengolahan lahan bisa memakan waktu berhari-hari.
“Saya membajak sawah menggunakan alsintan jenis hand traktor yang bisa digunakan di tanah basah atau kering. Ini merupakan upaya percepatan pengolahan lahan sehingga dapat membantu mempercepat proses tanam,” ujarnya.
Personil Satgas TMMD Reguler 111 Kodim 0718/Pati, Serda Subakir dalam kesempatan itu mengatakan membantu petani membajak sawah merupakan salah satu upaya khusus pendampingan TNI untuk mendukung program pemerintah mensukseskan swasembada pangan. “Warga desa di sini banyak yang menggarap sawah ladang menggunakan Alsintan, baik memiliki alat sendiri atau melalui UPJA," katanya.(*)