Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Catat, Begini Perawatan Pasien Covid-19 Berdasarkan Tingkat Gejala

Reporter

image-gnews
Petugas kesehatan merawat pasien COVID-19 di tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021.Pemprov DKI menambah kapasitas Rumah Sakit COVID-19 yang semula sebanyak 103 menjadi 140 RS khusus COVID-19. TEMPO/Muhammad Hidayat
Petugas kesehatan merawat pasien COVID-19 di tenda darurat di RSUD Kramat Jati, Jakarta, Jumat, 25 Juni 2021.Pemprov DKI menambah kapasitas Rumah Sakit COVID-19 yang semula sebanyak 103 menjadi 140 RS khusus COVID-19. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pasien Covid-19 memiliki kondisi yang berbeda-beda. Ada yang tanpa gejala, bergejala ringan, sampai gejala berat.

Kondisi yang beragam, berbeda pula penanganannya. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan buku saku protokol kesehatan edisi 2. Dalam panduannya, perawatan pasien Covid-19 dibedakan berdasarkan tingkat gejalanya. Berikut penjelasannya.

Pasien Tanpa Gejala

Jika telah terkonfirmasi positif Covid-19 namun tanpa bergejala, OTG (orang tanpa gejala) dengan frekuensi napas 12-20 kali per menit dan saturasi lebih dari 95 persen dapat menjalani isolasi mandiri di rumah dan fasilitas pemerintah.

Terapi bagi OTG adalah vitamin C, D, dan Zinc. Lama perawatannya adalah 10 hari sejak pengambilan spesimen diagnosis konfirmasi.

Pasien Ringan

Pada tahap ini, pasien memiliki gejala berupa demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, kehilangan indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang. Lalu ada nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit atau perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 12-20 kali per menit, saturasi lebih dari 95 persen.

Tempat perawatan yang dianjurkan bagi pasien bergejala ringan adalah fasilitas isolasi pemerintah, dan isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi syarat. Adapun terapinya diberikan Oseltamivir atau Favipiravir, Azitromisin, vitamin C, D, dan Zinc. Lama perawatan adalah 10 hari sejak timbul gejala, dan minimal 3 hari bebas gejala.

Pasien Sedang

Pasien Covid-19 bergejala sedang umumnya memiliki gejala demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, kehilangan indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang. Lalu nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit atau perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 20-30 kali per menit, saturasi kurang dari 95 persen, sesak napas tanpa distress pernapasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempat perawatan yang dianjurkan adalah RS Lapangan, RS Darurat Covid-19, RS non rujukan, dan RS rujukan Covid-19. Terapi untuk pasien gejala sedang adalah Favipirafir, Remdesivir 200mgIV, Azitromisin, Kortikosteroid, vitamin C, D, Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggung jawab.

Kemudian pengobatan komorbid bila ada, terapi oksigen secara noninvasif dengan arus sedang sampai tinggi (HFNC). Lama perawatannya adalah 10 hari isolasi sejak timbul gejala dan minimal 3 hari bebas gejala.

Pasien Berat atau Kritis

Pasien bergejala berat umumnya memiliki gejala demam, batuk (umumnya batuk kering ringan), kelelahan ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman atau anosmia, kehilangan indra pengecapan atau ageusia, malgia dan nyeri tulang. Lalu ada nyeri tenggorokan, pilek dan bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas, kemerahan pada kulit atau perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit, saturasi di bawah 95 persen, sesak napas dengan distres pernapasan.

Pasien dikategorikan dalam kondisi kritis apabila memiliki gejala ARDS atau gagal napas, sepsis, syok sepsis dan multiorgan failure. Tempat perawatan yang dianjurkan adalah HCU atau ICU RS rujukan Covid-19.

Terapi yang diberikan adalah Favipiravir, Remdesivir, Azitromisin, Kortikosteroid, vitamin C, D, Zinc, Antikoagulan LMWH/UFH berdasarkan evaluasi dokter penanggung jawab. Kemudian pengobatan komorbid bila ada, HFNC atau ventilator, terapi tambahan.

Lama perawatan pasien Covid-19 berat atau kritis ini sampai dinyatakan sembuh oleh dokter penanggung jawab dengan hasil PCR negatif dan klinis membaik.

Baca juga: Hari Ini Layanan Telemedicine Pasien Covid-19 Sudah Dimulai 

FRISKI RIANA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

2 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

3 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

21 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

58 hari lalu

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.


174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

28 Januari 2024

Warga Palestina yang melarikan diri dari Khan Younis menuju Rafah, akibat operasi darat Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas di selatan Jalur Gaza, 25 Januari 2024. Setidaknya 50 warga Palestina tewas di Khan Younis dalam 24 jam terakhir. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa
174 Warga Gaza Tewas dalam 24 Jam

Laporan Kementerian Kesehatan Palestina wilayah Gaza menyebut ada 174 warga Gaza yang gugur dalam serangan Israel yang masih berlanjut


Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

18 Januari 2024

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr
Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Kasus positif Covid-19 di Rusia mengalami kenaikan, namun begitu kampanye imunisasi vaksin virus corona dianggap belum perlu.


Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

16 Januari 2024

Ilustrasi Pameran Alat Kesehatan/Istimewa
Produk Alat Kesehatan Harus Punya Izin Edar agar Terjamin Aman

Pastikan produk-produk terkait kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, yang dibeli memiliki izin edar agar terjamin aman, bermutu, bermanfaat.


PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

15 Januari 2024

Ilustrasi garam. Shutterstock
PB PERNEFRI: Kelebihan Garam Picu Penyakit Ginjal Kronis

Kelebihan garam bisa memicu berbagai masalah kesehatan, hingga merambat kepada penyakit ginjal kronis.


Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

11 Januari 2024

Ilustrasi ganja.  REUTERS/Blair Gable
Setahun setelah Legalisasi, Thailand Berencana Larang Penggunaan Ganja untuk Rekreasi

Thailand sedang menampung opini publik untuk RUU terbaru yang akan melarang penggunaan ganja rekreasional.


Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

8 Januari 2024

Platform kesehatan digital Alodokter meluncurkan fitur terbaru dari Alomedika bernama Alomedika eCourse, universitas daring khusus dokter pertama di Indonesia. (ANTARA/HO-Alodokter)
Alodokter Lolos Uji Coba Regulatory Sandbox, Berstatus Direkomendasikan Kemenkes

Alodokter adalah platform kesehatan digital yang digunakan lebih dari 30 juta pengguna aktif setiap bulan.