Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenang Rahman Tolleng, Aktivis Demokrasi dan Politisi Idealis

Reporter

image-gnews
Aktivis Angkatan 1966, Rahman Tolleng. TEMPO/Nita Dian
Aktivis Angkatan 1966, Rahman Tolleng. TEMPO/Nita Dian
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat aktivis tentu akan selalu mengingat kiprah Rahman Tolleng. Pria kelahiran 5 Juli 1937 dikenal getol dalam menentang pemerintahan Orde Lama. Abdul Rahman Tolleng nama lengkap pria asal Sinjai ini juga aktif dalam organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).

Rahman Tolleng yang lahir di Sinjai, Sulawesi Selatan ini tumbuh dewasa di Bandung. Ia memulai perjalanannya ke Pulau Jawa setelah menamatkan pendidikan SMA-nya pada 1955. Ketika itu ia melanjutkan kuliahnya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Padjajaran. Namun, Rahman tidak sempat menuntaskan kedua studinya itu.

Jauh sebelum aktivismenya bersama KAMI dalam menunmbangkan rezim Orde Lama, Rahman merintis karirnya bersama Gerakan Mahasisa Sosialis Indonesia atau GemSos. Seperti gerakan mahasiswa lainnya yang berafiliasi ke berbagai partai politik atau Parpol, GemSos ketika itu juga berafiliasi dengan Partai Sosialis Indonesia yang dipimpin langsung oleh Soetan Sjahrir.

Dalam aktivismenya, Rahman sangat lantang dalam menyuarakan suaranya. Bahkan, ia sempat dicari oleh jejaring aparat rezim Orde Lama. Ketika itu ia menentang keras kebijakan rezim yang tertuang dalam Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang juga sekaligus menggantikan sistem Demokrasi Liberal menjadi Demokrasi Terpimpin.

Menurut politikus idealis yang terkenal dengan ciri khasnya merokok menggunakan cangklong ini, Demokrasi terpimpin membuatnya ‘geli’, hal ini dikarenakan akal-akalan Soekarno untuk memantapkan kekuasaannya. Hal ini juga terbukti dalam sidang MPRS pada 1963.

Semasa hidup, Tolleng pernah menjabat sebagai Direktur Penerbitan Grafiti Pers pada 1991. Adapun dalam karir politiknya, Tolleng pernah menjadi anggota DPR Gotong Royong (DPRGR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada 1968-1971. Kemudian menjadi anggota DPR/MPR pada 1971-1974.

Akibat demonstrasi besar pada 15 Januari 1974 atau yang dikenal dengan Peristwa Malari, Dia dipecat dari keanggotaannya di Golkar dan ditahan di penjara Budi Utomo. Tolleng ditahan bersama sejumlah intelektual dan pemimpin mahasiswa masa itu.

Ia ditangkap lantaran menentang kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka. Oleh sebab itu ia mulai terpinggirkan dari pentas politik. Bahkan, ia di-recall sebagai anggota DPR dan kehilangan jabatan di Dewan Pimpinan Pusat Golkar.

Ketika pembredelan Majalah Tempo, ia menjadi salah satu evaluator sikap pemberitaan Tempo yang menilai perlawanan dan penolakan pembredelan Majalah Tempo menunjukkan sikap kritisnya sebagai media. “Masih bisa dianggap bahwa dia bisa bertahan sebagai pers yang kritis,” kata Rahman Tolleng, 27 tahun lalu.

Aktivis Demokrasi ini meninggal pada Selasa, 29 Januari 2019 pagi pukul 05.25 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta. Sejumlah tokoh mengucapkan duka atas meninggalnya Rahma Tolleng. Lewat akun twitternya, Goenawan Mohamad menulis, "Rahman Tolleng, aktivis Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSos) sejak akhir tahun 1950-an meninggal pagi ini di Jakarta. Pejuang demokrasi yang konsisten, tanpa pamrih, berkali-kali gagal — tanpa putus asa. Sahabat yang tak selamanya sepaham."

GERIN RIO PRANATA

Baca: Pandangan Rahman Tolleng dalam Surat dari dan untuk Pemimpin

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

11 jam lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

13 jam lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

20 jam lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

22 jam lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.


Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

23 jam lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Seniman AD Pirous Meninggal, Dimakamkam Jam 11 Ini di TPU Cibarunai Bandung

Upacara pelepasan jenazah AD Pirous akan digelar di Aula Timur ITB pada pukul 10 pagi, untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Cibarunai, Bandung.


IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

8 hari lalu

Rektor IPB University Arif Satria (ketiga kiri) bersama sejumlah peneliti IPB menunjukkan inovasi enzim untuk deteksi virus Covid-19 dan kit antibodi Covid-19 di Rektorat Andi Hakim Nasution, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa, 21 Desember 2021. ANTARA FOTO/Arif Firmansyah
IPB Universitas Terbaik Ke-3 di ASEAN Versi AppliedHe, Kalahkan 77 Pesaing Termasuk UI dan ITB

AppliedHe menempatkan IPB sebagai universitas terbaik ke-3 se-Asia Tenggara. Mengalahkan UI dan ITB di level lokal.


Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

9 hari lalu

Walid Daqqah. Foto: X
Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker


Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

10 hari lalu

Seseorang memegang gambar aktivis iklim Greta Thunberg ketika para aktivis menandai dimulainya Pekan Iklim di New York selama demonstrasi yang menyerukan pemerintah AS untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim dan menolak penggunaan bahan bakar fosil di New York City, New York, AS, 17 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz
Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.


Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

10 hari lalu

Kendaraan pemudik terjebak macet di Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 7 April 2024. Pada H-3 Lebaran 2024, kemacetan di jalur mudik Nagreg harus diurai dengan sistem buka tutup one way di Limbangan, Garut. TEMPO/Prima Mulia
Pakar Tata Kota ITB Beberkan Akar Kemacetan saat Mudik

Pakar Tata Kota Institut Teknologi Bandung (ITB), I Gusti Ayu Andani, mengungkapkan sejumlah faktor penyebab kemacetan muncul saat mudik.


JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

11 hari lalu

Menteri BKPM Bahlil Lahadalia saat menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Penyerahan zakat ini juga diikuti oleh sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga tinggi negara, pimpinan lembaga negara, kepala daerah, direktur Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perwakilan perusahaan swasta, hingga tokoh publik. TEMPO/Subekti.
JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?