TEMPO.CO, Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta pemerintah pusat menambah pasokan kebutuhan oksigen bagi Yogya guna penanganan Covid-19 yang kian meluas.
"Kebutuhan Yogya dengan situasi Covid-19 saat ini per harinya 47,6 ton dan tadi sudah disepakati bersama pemerintah pusat," kata Sultan HB X usai mengikuti rapat koordinasi dengan Ketua Koordinator PPKM Darurat Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dari Yogyakarta, Ahad petang, 4 Juli 2021.
Pada Ahad pagi, Yogya digegerkan dengan meninggalnya 63 pasien Covid-19 yang dirawat di RSUP dr Sardjito Yogyakarta karena pasokan oksigen rumah sakit itu kosong.
Sultan HB X menilai kalkulasi kebutuhan oksigen untuk 27 rumah sakit rujukan yang awalnya dialokasikan 17 ton ditambah cadangan tiga ton perhari sudah tak relevan dengan kasus penularan Covid-19 yang berkembang pesat. Sebab sejak Sabtu 3 Juli, kasus penularan baru di Yogya kini melonjak di atas 1.000 kasus per hari.
"Jadi kebutuhan oksigen 47,6 ton perhari itu perhitungan saya untuk antisipasi dengan kasus yang ada saat ini, jangan sampai kekurangan lagi," kata Sultan.
Sekretaris DIY Kadarmanta Baskara Aji membenarkan bahwa pemerintah pusat melalui Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Pandjaitan telah sepakat untuk menambah pasokan oksigen bagi penanganan Covid-19 di Yogya.
"Pak Menko Luhut juga menyampaikan untuk DIY tak hanya mendapat 47,6 ton per hari tapi juga menyiapkan cadangan sebesar 50 persen dari kebutuhan harian itu," kata Aji.