TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Jodi Mahardi, mengatakan saat ini ketersediaan oksigen terbatas. Pemerintah, kata dia, masih mengupayakan pemenuhan pasokan terutama untuk rumah sakit rujukan Covid-19.
"Kita menyadari ketersediaan oksigen terbatas. Maka dari itu, pemerintah akan terus mengusahakan dan mencari jumlah oksigen secara maksimal dengan berbagai cara. Baik industri lokal maupun impor oksigen. Keselamatan rakyat uang yang utama untuk saat ini," ujar Jodi dalam konferensi pers daring di YouTube Sekretariat Presiden, Ahad, 4 Juli 2021.
Jodi mengingatkan, agar tidak ada distributor nakal yang sengaja menimbun oksigen demi keuntungan pribadi di saat kondisi kritis pandemi Covid-19 ini.
"Jangan menimbun oksigen, kita prioritaskan menyelamatkan nyawa saudara kita. Distributor dan pelaku penimbun oksigen adalah musuh masyarakat dan akan ada ganjarannya," tuturnya.
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta merupakan salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 yang mengalami kekurangan pasokan. Direktur Utama RSUP Sardjito, Rukmono Siswishanto melaporkan persediaan oksigen sentral di tempat mereka mengalami penurunan sejak Sabtu, 3 Juli 2021, pukul 16.00 WIB hingga akhirnya habis pada pukul 18.00. Akibatnya, banyak pasien yang meninggal karena kekurangan oksigen.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi mengakui kehabisan oksigen di RSUP Dr. Sardjito terjadi akibat kekurangan pasokan. "Sudah dipenuhi kemarin. Kami mengirim langsung dari produsen di Jawa Barat sebanyak 2 ton," ujar Nadia saat dihubungi, Ahad, 4 Juli 2021.
Baca juga: 63 Pasien Meninggal dalam Sehari, RSUP Sardjito: Kondisinya Buruk Saat Tiba