TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem Charles Meikyansah mengatakan Emmy Hafild meninggal karena sakit kanker paru yang sudah cukup lama diderita. Charles sekaligus meluruskan informasi yang menyebutkan perempuan bernama lengkap Nurul Almy Hafild itu meninggal karena Covid-19.
"Kakak Emmy Hafild meninggal dunia akibat kanker paru, bukan Covid-19," kata Charles dalam keterangan tertulis, Ahad, 4 Juli 2021.
Charles mengatakan, menurut keluarga, Emmy telah berjuang melawan kanker paru sejak tiga tahun lalu. Mantan Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) dan Direktur Eksekutif Greenpeace Asia Tenggara itu pun meninggal pada Sabtu, 3 Juli kemarin pukul 21.17 di Rumah Sakit Pondok Indah.
Charles mengatakan Partai NasDem sangat kehilangan dengan kepergian Emmy. Ia menyebut, Emmy dikenal sebagai sosok yang gigih memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Menurut Charles, partainya sangat merasakan nilai-nilai yang diperjuangkan Emmy itu. Di internal NasDem, Emmy kerap mengingatkan untuk selalu mengedepankan moralitas dalam berpolitik.
"Beliau menjadi panutan bagi kami karena nilai-nilai kemanusiaan yang dikampanyekan dan diperjuangkan tak pernah pudar," kata Charles.
Anggota Komisi IV DPR ini pun mengajak seluruh kader NasDem dan masyarakat untuk mendoakan Emmy. Perempuan kelahiran Sumatera Utara 63 tahun silam tersebut meninggalkan seorang suami dan dua anak. Emmy dikuburkan di Tempat Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada hari ini, Ahad, 4 Juli 2021.
BUDIARTI UTAMI PUTRI