Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Oksigen di RSUP Sardjito Yogya Menipis, 35 Pasien Covid-19 Dikabarkan Meninggal

image-gnews
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Ilustrasi perawatan pasien Covid-19. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Yogyakarta, Krisnadi Setyawan mengabarkan kondisi memilukan tentang kondisi pasien Covid-19 yang tengah dirawat di RSUP Sardjito Yogyakarta Sabtu petang 3 Juli 2021.

"Info terakhir yang kami peroleh dari tim relawan, hingga tengah malam ini sudah 35 orang (pasien Covid-19 yang meninggal dunia di RSUP Sardjito)," kata Krisnadi saat dikonfirmasi.

Pasien yang meninggal dunia itu ujar Krisnadi informasinya 25 orang berasal dari bangsal isolasi dan 10 lainnya dari bangsal ICU.

"Mungkin masih bisa bertambah jumlahnya (yang meninggal dunia), ini benar-benar tragedi kemanusiaan," kata Krisnadi.

Krisnadi sebelumnya juga mengunggah status memilukan di aplikasi WhatsApp-nya pukul 21.49 WIB.

"Malam ini Bedahing Nagari Ngayogyokarto: 20 orang meregang nyawa kehabisan nafas di ujung ventilator" ujar Krisnadi dalam statusnya.

Rumah sakit yang menjadi rujukan utama penanganan Covid-19 itu memang santer dikabarkan tengah darurat oksigen pada Sabtu 3 Juli 2021. Sehingga kesulitan menangani pasien Covid-19 yang menumpuk di rumah sakit tersebut.

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan belum menjawab saat dikonfirmasi kebenaran kabar kematian massal pasien Covid-19 dalam semalam ini.

Namun, kepada awak media sebelum kabar ini berhembus, Banu membenarkan jika di RSUP dr Sardjito kondisi stok oksigen bagi pasien Covid-19 memang sudah mengkhawatirkan sejak beberapa hari yang lalu.

Soal stok oksigen di RSUP dr Sardjito, surat yang dibuat Direktur Utama RSUP Dr Sardjito, Yogyakarta Rukmono Siswishanto terkait permintaan bantuan pengiriman oksigen kepada pemerintah, juga sempat beredar luas di WhatsApp Grup dan media sosial Sabtu malam.

Dalam surat itu Rukmono mengajukan surat kepada Kementerian Kesehatan ihwal kekosongan oksigen dan permohonan dukungan kepada Menteri Kesehatan dan sejumlah pejabat terkait.

"Kami mengajukan permohonan dukungan agar kebutuhan oksigen dapat terpenuhi mengingat RSUP Dr Sardjito Yogyakarta termasuk RS rujukan dalam penanganan Covid-19 sampai tingkat critical," kata Rukmono dalam suratnya.

Rukmono mengatakan telah mencoba mendapatkan pasokan oksigen dari penyedia maupun tempat lain tetapi tak kunjung dapat.

"Pasokan oksigen diperkirakan paling cepat akan datang ke rumah sakit itu baru pada Minggu 4 Juli 2021, pukul 12.00 WIB," kata Rukmono.

Kepala Bagian Hukum, Organisasi dan Humas RSUP Dr. Sardjito, Banu Hermawan sebelumnya mengatakan rumah sakit itu status oksigennya sudah warning sejak tiga empat hari lalu sebelum Sabtu ini dan sempat dikirim namun masih kurang.

"Kami selalu minta oksigen kemudian didrop lagi malam apa itu karena saya teriak-teriak juga lewat BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) terus akhirya ada koorinasi dengan pemasok oksigen," kata Banu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banu mengatakan pihaknya sudah berupaya semaksimal mungkin berkoordinasi dengan penyedia oksigen namun mentok karena kabarnya terjadi keterambatan pengiriman di seluruh wilayah Indonesia.

"Sampai puncaknya (Sabtu) pagi tadi, kami minta ke mana-mana supaya dikirim oksigen, akhirnya dijanjikan bisa dikirim, namun bisa dikirim paling cepet jam 11 malam," katanya.

Banu mengungkapkan pasien Covid-19 yang dilarikan ke rumah sakit itu sebenarnya membeludak sudah sejak Jumat 2 Juli 2021.

"Pasien masuk banyak sekali sehingga oksigen yang dijatah jadi kian menipis," kata dia.

Banu menjelaskan oksigen yang menipis dalam arti bukan habis sama sekali. Namun keluarnya tidak bisa maksimal. Sehingga suplai ke masing-masing ruang rawat inap Covid-19 jadi berkurang.

"Di RS ini kan oksigennya sentral yang liquid itu," kata dia.

Hingga Sabtu pukul 21.30 WIB stok oksigen di Sardjito semakin menurun alirannya. Akhirnya pihak rumah sakit melakukan penanganan sementara dengan oksigen yang masih tersisa yaitu oksigen tabung.

"Pada pasien yang kondisinya sudah agak membaik, kita hentikan sementara oksigen untuk untuk menyuplai pasien yang kondisinya masih kritis," kata dia.

Banu mengatakan tidak memungkiri menipisnya oksigen sentral beresiko pada kondisi pasien.

"Kita tidak bisa memungkiri pasti itu bisa terjadi tetapi itu kan memang pada pasien kondisi kritis, sebelumnya kondisinya sudah kritis. Jadi yang bahaya kalau kondisi kritis ditambah tidak tersuplai oksigen tentu akan beresiko terhadap mereka," kata dia.

Pada pukul 21.30 itu, saat ditanya berapa jumlah pasien Covid-19 yang meninggal di Sardjito, Banu juga belum menjawab pasti.

"Kalau sebelum Isya itu memang (yang meninggal) karena kondisinya klinis. Tapi setelah Isya kami belum mendata lagi apakah karena kondisi klinis, kita tidak bisa menggeneralisasi bahwa yang meninggal itu karena kurang oksigen," kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Baca: Oksigen RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Menipis, Berisiko ke Keselamatan Pasien

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kecelakaan Tragis Mobil Tabrak 3 Pedagang dan Pengendara Motor di BSD, Satu Orang Tewas

18 jam lalu

Kendaraan hilang kendali menabrak 3 pedagang dan 1 orang pengendara di BSD. Satu orang tewas di lokasi, Rabu 27 Maret 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kecelakaan Tragis Mobil Tabrak 3 Pedagang dan Pengendara Motor di BSD, Satu Orang Tewas

Selain menabrak pengendara motor, kendaraan tersebut juga menabrak 3 orang pedagang kaki lima dalam kecelakaan di BSD itu.


Ayah Mendiang Lee Sun Kyun Meninggal, Jeon Hye Jin Kehilangan Suami dan Mertua dalam 3 Bulan

1 hari lalu

Aktor Korea Selatan, Lee Sun Kyun. Foto: Instagram/@hoduent
Ayah Mendiang Lee Sun Kyun Meninggal, Jeon Hye Jin Kehilangan Suami dan Mertua dalam 3 Bulan

Ayah Lee Sun Kyun meninggal hari ini atau 3 bulan setelah suami Jeon Hye Jin itu ditemukan tewas pada 27 Desember 2023.


Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

4 hari lalu

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2 Diduga Mabuk

Pengemudi Pajero Sport, yang kini telah ditahan, dikenakan pasal 310 karena kecelakaan yang mengakibatkan orang lain meninggal.


Polisi Tahan Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2

4 hari lalu

Ilustrasi kecelakaan mobil. Istimewa
Polisi Tahan Pengemudi Pajero yang Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo PIK 2

Pengemudi Pajero dan temannya masih menjalani pemeriksaan intensif di Polres Metro Tangerang dalam kasus tabrakan yang menewaskan dua orang di PIK 2.


Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

5 hari lalu

Ilustrasi mobil kecelakaan tunggal. thebalance.com
Kecelakaan Maut di PIK 2, Pajero Seruduk Mobil Towing di Jembatan Tokyo hingga 2 Orang Tewas dan 3 Luka-luka

Insiden kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan satu sekuriti dan sopir mobil towing meninggal itu terjadi di arah Apartment Tokyo PIK 2.


Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

9 hari lalu

Alexei Navalny. news.sky.com
Vladimir Putin Ungkap Alexei Navalny Sudah Masuk Daftar Pertukaran Tahanan sebelum Meninggal

Vladimir Putin ungkap Alexei Navalny hendak ditukar dengan tahanan warga negara Rusia di Jerman, namun dia keburu meninggal


Benarkah Meninggal di Bulan Ramadan Memiliki Keistimewaan?

10 hari lalu

Warga saat ziarah kubur di Jakarta, Senin 11 Maret 2024. Kegiatan tersebut dilakukan dengan cara mengunjungi makam keluarga atau orang terdekat yang sudah tiada. TEMPO/Subekti.
Benarkah Meninggal di Bulan Ramadan Memiliki Keistimewaan?

Apakah orang yang meninggal dunia di bulan Ramadan memiliki keistimewaan dan akan masuk surga? Ini penjelasan dan dalilnya.


Cerita Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Meninggal Husnul Khatimah hingga Jenazah Harum

14 hari lalu

Pelayat bertakziah setelah kabar meninggalnya almarhum Habib Hasan Bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Musthofa Center, Depok, Jawa Barat, Rabu, 13 Maret 2024. Ulama yang juga pimpinan Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan Bin Jafar Assegaf meninggal dunia setelah beribadah shalat duha pada pukul 09.01 WIB di Depok Jabar. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Cerita Adik Habib Hasan bin Jafar Assegaf Meninggal Husnul Khatimah hingga Jenazah Harum

Habib Abdullah ungkap pesan terakhir Habib Hasan bin Jafar Assegaf sebelum meninggal usai salat dhuha.


Anies Baswedan Melayat ke Kediaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

14 hari lalu

Anies Baswedan saat melayat ke kediaman almarhum Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Mustafa Center, Jalan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Anies Baswedan Melayat ke Kediaman Habib Hasan bin Jafar Assegaf di Depok

Anies Baswedan memiliki kesan mendalam terhadap sosok Habib Hasan Bin Jafar Assegaf, pemimpin Majelis Taklim Nurul Musthofa.


Habib Hasan Bin Jafar Assegaf Wafat, Dimakamkan Besok di Cilodong Depok

15 hari lalu

Warga melayat ke kediaman almarhum Habib Hasan Bin Jafar Assegaf di Masjid Nurul Mustafa Center, Jalan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Depok, Rabu, 13 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Habib Hasan Bin Jafar Assegaf Wafat, Dimakamkan Besok di Cilodong Depok

Habib Hasan Bin Jafar Assegaf wafat ketika selesai menunaikan salat dhuha pada Rabu pagi.