Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tantangan Menjadi Guru di Garis Terdepan untuk Mengenal Indonesia

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Nurjaman, guru SMAN 1 Bintan Pesisir, Kepulauan Riau, bersama murid-muridnya. Dok: Nurjaman
Nurjaman, guru SMAN 1 Bintan Pesisir, Kepulauan Riau, bersama murid-muridnya. Dok: Nurjaman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi seorang guru di garis terdepan merupakan cara Nurjaman mengenal Indonesia dan memajukan pendidikan.

Sejak 2017, pria asal Bandung itu memenuhi panggilan jiwa sebagai guru sejarah di SMAN 1 Bintan Pesisir, Pulau Numbing, Kepulauan Riau.

Meski sudah 4 tahun mengajar di sana, Nurjaman masih sering merasa was-was ketika berangkat ke tempat kerjanya. Pria 33 tahun ini harus mengarungi lautan dan menerjang gelombang selama 1-2 jam dengan pompong, perahu kayu yang menjadi alat transportasi tunggal menuju Pulau Numbing.

“Ngeri kalau sudah ada angin utara atau selatan kan melewati tengah laut, lumayan juga kalau gelombang besar was-was juga,” katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 30 Juni 2021.

Nurjaman bersama istri dan anaknya menetap di Pulau Bintan yang jauhnya sekitar 12 kilometer dari Pulau Numbing. Untuk menuju ke tempat mengajar, Nurjaman harus berangkat satu hari sebelumnya. Kemudian selama 6 hari, ia tinggal di rumah dinas yang berada di sekitar SMAN 1 Bintan Pesisir.

Selain akses transportasi yang terbatas, Nurjaman mengaku kendala pertama yang dialaminya adalah sinyal. Supaya bisa terakses internet, ponsel harus didekatkan ke jendela. “Sinyal internet naik turun, edge atau H plus. Itu pun harus disimpan di jendela. Jadi kalau HP pindah dari jendela, hilang sinyal,” katanya.

Ini bukan kali pertama Nurjaman menjadi guru di daerah pelosok. Begitu lulus kuliah pendidikan sejarah pada 2012 di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Nurjaman mengikuti program Sarjana Mendidik di Daerah 3T.

Gedung SMAN 1 Bintan Pesisir, Pulau Numbing, Kepulauan Riau. Dok: Nurjaman

Ia ditugaskan mengajar di kawasan timur Indonesia, tepatnya di SMAN 1 Amfoang Utara, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Meski hanya mengajar selama 1 tahun, perjuangan Nurjaman dalam memajukan bangsa tak bisa dianggap remeh. Ia berhasil meloloskan anak didiknya mendapat bantuan biaya pendidikan lewat Bidikmisi agar bisa kuliah di perguruan tinggi negeri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nurjaman menceritakan perjuangannya menempuh 10 jam perjalanan ke pusat kota untuk mendaftarkan peserta didiknya dalam program Bidikmisi. Ia mengaku senang ketika ada satu siswa yang lolos dan bisa melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Nusa Cendana Kupang.

“Ketika memajukan anak-anak, memberikan apa yang bisa kita berikan untuk memajukan pendidikan mereka, itu rasanya luar biasa,” ujarnya.

Menurut Nurjaman, tantangan menjadi seorang guru di daerah 3T adalah memberikan motivasi bagi peserta didik agar mau melanjutkan pendidikan. Minimal tamat SMA.

Jika anak-anak di kota akan mengikuti bimbingan belajar sepulang sekolah, lain dengan anak-anak di daerah pelosok. Di tempatnya mengajar saat ini, misalnya, kebanyakan anak-anak akan melaut atau menjadi penyadap getah karet ketika pulang sekolah. Meski begitu, niatnya memajukan pendidikan di daerah pelosok masih dilakukan hingga kini.

Salah satunya dengan memfasilitasi siswa berprestasi untuk mengikuti berbagai perlombaan. Sebagai wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Nurjaman membawa siswanya meraih juara 1 lomba cerdas cermat Kebanksentralan tingkat kabupaten, dan juara harapan 1 di tingkat provinsi.

Tahun ini, tim dari SMAN 1 Bintan Pesisir juga lolos untuk mengikuti kompetisi pendayagunaan teknologi informasi dan komunikasi berbasis sciences, technology, engineering, and mathematics atau dikenal dengan Kihajar STEM Basic.

FRISKI RIANA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

3 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?


Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

10 hari lalu

Siti Khodijah bersama anaknya, Lutviana Dwi Jannati yang menjadi peserta termuda yang lolos UNESA jalus SNBP 2024. Unesa.ac.id
Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.


Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

12 hari lalu

Ilustrasi guru madrsah. Foto : Kemendag
Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.


Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

13 hari lalu

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.


56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

16 hari lalu

Para siswa santri SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School berfoto di antara kegiatan program backpacker keliling ke-20 negara. Memulainya pada 16 Januari 2024, memasuki awal April ini mereka telah menyinggahi Pakistan, India, dan sampai di Arab Saudi. ISTIMEWA
56 Siswa SMK Ini Jalani Program Backpacker dari Sekolahnya ke 20 Negara

Selain mencari pengalaman dan ilmu di kampus-kampus tujuan, siswa santri ini juga membagikan ilmu dan pengetahuan di bidang teknologi informasi.


Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

16 hari lalu

Ilustrasi Pramuka. dok/Dasril Roszandi
Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.


2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

18 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang


Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

20 hari lalu

PIK 2. pik2.com
Berikut Daftar 14 PSN yang Disetujui Jokowi Termasuk BSD dan PIK 2, Sepanjang 2013-2023 Telah Rampung 190 PSN

Pada 2024, Jokowi menyetujui 14 PSN Baru termasuk BSD milik Sinar Mas dan PIK 2 dari Agung Sedayu Group. Rentang 2013-2023 telah rampung 190 PSN.


Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

23 hari lalu

Pelatihan Guru Samsung Innovation Campus Batch 5 (Samsung)
Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.


SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

23 hari lalu

Logo SNPMB.
SNBP 2024: Jumlah Pendaftar Terus Meningkat, Terbanyak dari Siswa SMA

Berikut data hasil SNBP 2024 untuk peserta yang mendaftar dan dinyatakan lulus.