TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Slamet Budiarto mendorong pemerintah memberi booster alias suntikan dosis ketiga vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan (nakes). Hal ini untuk melindungi keselamatan para nakes sebagai garda terdepan penanganan Covid-19.
Sebab, kata Slamet, sudah ratusan dokter yang meninggal akibat terpapar Covid-19. Bahkan, sejumlah dokter yang meninggal itu setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Ini sebagian besar dokter yang meninggal sudah divaksin dua kali, artinya ini terkait efikasi vaksin," kata Slamet dalam diskusi secara virtual, Selasa, 29 Juni 2021. Slamet tidak merinci jumlah dokter yang meninggal akibat Covid-19 meski sudah divaksinasi.
Tenaga kesehatan menerima vaksin Sinovac yang memiliki efikasi 65,3 persen sejak Januari awal tahun ini. Sejumlah epidemiolog menilai booster dengan jenis vaksin berbeda yang memiliki efikasi lebih tinggi perlu diberikan kepada nakes guna mengurangi risiko penularan, terlebih dengan meluasnya varian delta.
Selain itu, Slamet juga meminta jaminan ruang isolasi dan ruang ICU apabila dokter dan tenaga kesehatan terpapar Covid-19. Sebab, kata dia, selama ini banyak dokter yang kesulitan mendapatkan tempat tidur di rumah sakit sehingga penanganannya terlambat.
"Bahkan Ketua IDI kami di cabang meninggal karena kesulitan mencari RS dan kemudian akhirnya dapat RS tapi terlambat akhirnya meninggal dunia. Jadi kami mohon pemerintah lebih melindungi dokter dan nakes," tuturnya ihwal upaya mendorong pemberian vaksin Covid-19 ketiga kepada tenaga kesehatan.
Baca juga: IDI Catat 405 Dokter Meninggal Akibat Covid-19
DEWI NURITA