TEMPO.CO, Jakarta - Media lawan Covid-19 mengajak remaja untuk menghindari kerumunan. Salah satu caranya adalah meminta para remaja untuk menolak jika ada ajakan berkumpul.
Lewat kampanye bertajuk “Ada yang Ngajak Ngumpul? Tolak Saja” pada Selasa, 29 Juni 2021, media lawan Covid-19 mengajak anak muda untuk bersama menekan penyebaran Corona.
Kampanye ini untuk menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja dan anak muda agar sementara waktu menghindari kumpul-kumpul bersama teman-temannya. Sebab, media lawan Covid melihat masih banyak anak muda yang merasa mereka lebih kebal ketimbang orang tua.
Padahal, kasus positif Covid-19 pada kelompok usia anak hingga remaja juga mengkhawatirkan. Dalam laporan “Update Data Nasional dan Analisis Kasus Covid-19 pada Anak-anak” per 24 Juni 2020 yang dikeluarkan oleh Satgas Penanganan Covid-19, proporsi yang terpapar di kelompok usia anak sampai remaja cukup besar.
Dari total penambahan Covid-19 di Indonesia pada 24 Juni yaitu 20.574 kasus, sebanyak 12,6 persen (250 ribu) berasal dari kelompok usia anak sampai remaja. Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02 perse), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23 persen), dan 13-15 tahun (19,92 persen).
Namun, berdasarkan persentase angka kematian, yang tertinggi justru berada pada kelompok umur 0-2 tahun (0,81 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22 persen), dan 3-6 tahun (0,19 persen).
Untuk itu, #medialawancovid19 mengajak para remaja untuk tetap tinggal di dalam rumah. Tolak semua ajakan untuk berkumpul.
Baca juga: Anak dan Remaja Rentan Penularan Virus Covid-19