TEMPO.CO, Jakarta - Kejaksaan Agung melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan gedung utama pada Senin, 28 Juni 2021. Acara tersebut disaksikan oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.
Sebelumnya, Gedung Utama Kejaksaan Agung mengalami kebakaran hebat pada Agustus 2020. "Peletakan batu pertama merupakan langkah awal kokoh tidaknya bangunan ini kelak. Masih terlintas dalam ingatan kami, peristiwa kelam yaitu terbakarnya Gedung Kejaksaan Agung," ujar Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin melalui konferensi pers daring pada Senin, 28 Juni 2021.
Burhanuddin mengatakan gedung baru akan dibangun di lokasi yang sama. Nantinya, akan ada 22 lantai di bagian tengah, tujuh lantai di bagian sayap timur, dan 11 lantai di sayap utara.
"Dengan penguatan sarana dan prasarana yang lebih representatif, diharapkan menjadi momentum untuk semakin meningkatnya peran kejaksaan dalam menjamin kualitas yang profesional dan penegakan hukum yang berkeadilan," kata Burhanuddin.
Rencananya gedung baru ini akan selesai pada 31 Desember 2022 mendatang. Namun, kepada Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk, Novel Arsyad yang turut hadir dalam acara groundbreaking, Burhanuddin meminta agar pembangunan gedung bisa rampung lebih cepat.
"Kalau boleh, lebih cepat akan lebih bagus karena jujur saja kami mengharapkan itu pak. Bahkan mengharapkan pada Juli 2022, hari ulang tahun kejaksaan, sudah bisa gedung itu jadi. Ini kalau bisa pak," ucap Burhanuddin.
Burhanuddin bercerita, saat ini, ia bersama seluruh jajaran di Kejaksaan Agung bekerja di ruangan yang tak mumpuni. Imbasnya, banyak pegawai yang kemudian terpapar Covid-19 lantaran tak ada jaga jarak.
"Ini bukan faktor kami tidak bisa memelihara kesehatan, tetapi juga faktor tempat kerja yang sempit dan menyebabkan semakin banyak kami tertular," kata Sanitiar Burhanuddin.
Baca juga: Jaksa Agung Ngotot Ingin Jemput Langsung Adelin Lis di Singapura
ANDITA RAHMA