TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan ikut buka suara soal video viral Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Kota Bekasi yang kelebihan pasien, hingga harus dirawat di parkiran dan mobil bak terbuka.
Kemenkes mengatakan meski sudah diantisipasi, jumlah pasien tetap tak bisa diprediksi. "Ini di RSUD, kami terus mengingatkan untuk antisipasi. Tapi kan jumlah pasien yang meningkat kadang-kadang tidak bisa diprediksi ya," kata juru bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat dihubungi, Sabtu, 26 Juni 2021.
Sebuah video viral memperlihatkan tenda darurat di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kota Bekasi dipenuhi antrian pasien. Bahkan ada pasien yang terbaring di jalan atau terpaksa diobservasi saat masih berada di atas mobil bak terbuka (pick up).
Nadia mengatakan RSUD sebenarnya sudah menambahkan kapasitas ruang triase. Namun, ledakan pasien membuat tenda lapangan juga ikut penuh. Untungnya, Nadia mengatakan RSUD telah mulai bisa mengurai antrian. Mereka menambah bed untuk triase di lorong gedung.
"Banyak masyarakat tidak sabar menunggu di kursi roda karena bed yang tersedia sudah over capacity untuk menangani pasien triase," kata Nadia.
Meski begitu, Nadia mengatakan saat ini kondisinya sudah lebih teratur. Salah satu langkah yang diambil RSUD Kota Bekasi adalah dengan kembali membuka satu ruangan di lantai 1 dengan kapasitas 45 tempat tidur. Rencananya, Gedung E Rumah Sakit tersebut juga akan ditambahkan tempat tidur tambahan. "Sudah ada kan langkah-langkah dari pemerintah daerah ya, saat ini sudah diatur kembali," kata Nadia.
Baca juga: Kemenkes Sebut Euforia Vaksinasi Ikut Picu Lonjakan Kasus Covid-19