Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Solusi Dari Masalah Pakan Ternak KPBS Pangalengan

image-gnews
KemenkopUKM dan LPDB-KUMKM Rancang Solusi Dari Masalah Pakan Ternak KPBS Pangalengan
KemenkopUKM dan LPDB-KUMKM Rancang Solusi Dari Masalah Pakan Ternak KPBS Pangalengan
Iklan

INFO NASIONAL - Pasokan pakan terutama hijauan bagi peternak sapi perah skala rakyat, menjadi persoalan klasik yang tak kunjung menemukan solusinya. Selama ini, peternak mengandalkan hijauan liar yang ada sekitar peternakannya. Tergerusnya tegalan, kebun, bukit untuk area pemukiman, semakin mempersulit peternak dalam mendapatkan hijauan.

Hal itu menyeruak dalam diskusi antara Kementerian Koperasi dan UKM, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) bersama Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat, dan Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan, di Kab. Bandung, Jawa Barat, Kamis, 24 Juni 2021.

"Kami akan melakukan mediasi dengan memanfaatkan jejaring BUMN, termasuk PTPN VIII dan Perhutani, untuk menjawab kebutuhan akan pakan ternak tersebut," ucap Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Agus Santoso, yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Terlebih lagi, lanjut Agus, mengembangkan koperasi sektor riil, khususnya pangan, telah menjadi fokus program KemenkopUKM di tahun 2021. Bahkan, itu seiring dengan amanat Presiden RI yang membidik program ketahanan pangan, pembangunan desa hutan, dan sertifikasi lahan rakyat. Di samping itu, pihaknya juga akan berupaya melakukan konsolidasi lahan untuk menanam jagung dan pakan hijau lainnya.

Direktur Utama LPDB-KUMKM, Supomo menambahkan, pihaknya tengah mengatur kerjasama dengan Perhutani dan PTPN VIII untuk memanfaatkan lahan-lahan mereka yang tidak produktif untuk ditanami hijauan pakan ternak. "Kita juga sedang merancang kerja sama dengan pihak lain yang lokasinya tidak jauh dari KPBS Pangalengan," ucapnya.

Supomo juga mendorong agar koperasi memanfaatkan tanaman jagung usia dua bulanan yang banyak diproduksi di Pangalengan, kemudian di fermentasi menjadi pakan ternak. "Kita akan pantau terus masalah pakan ternak tersebut," tegas Supomo.

Tak hanya itu, Supomo juga menjabarkan bentuk pendampingan lain yang dilakukan LPDB-KUMKM. Yakni, pendampingan untuk meningkatkan produktivitas dengan melakukan peremajaan populasi sapi. Begitu juga dengan tambahan nutrisinya. Kalau sudah ditingkatkan, maka otomatis kesejahteraan para peternak juga akan turut meningkat.

Menurut Supomo, jika menambah populasi sapi, maka otomatis pakan hijauan akan kurang. Maka, peremajaan ini dalam arti sapi yang sudah tidak produktif (laktasi 10x) sudah harus diganti.

Maka dari itu, LPDB-KUMKM akan mendampingi dan membiayai sisi hulunya. "Masalah hilirnya, KPBS Pangalengan sudah lengkap. Mereka sudah memiliki offtaker dan ada industri pengolahan susu. Ini yang kita namakan koperasi bertumbuh by design," ujar Supomo.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Layanan Digital

Saat ini, KPBS Pangalengan memiliki anggota sekitar 2.600 peternak dengan populasi sapi perah sekitar 14 ribu ekor dan sekitar 7.000 ekor merupakan sapi indukan. Adapun produksi susu segar di kisaran 75-78 ton perhari.

“Kami berharap, lokasi pengembangan pakan ternak ini dekat dengan peternak supaya mengolahnya gampang dan biaya transportasinya minim,” ujar Ketua Umum KPBS Pangalengan, Aun Gunawan.

Aun menjelaskan, KPBS merupakan koperasi susu yang mempunyai pengolahan turunan yang berbentuk industri. Susu KPBS juga, dipasok ke Frisian Flag dan PT Ultrajaya. Kedua perusahaan menjadi mitra KPBS yang saling menguntungkan sejak dulu.

Lebih dari itu, KBPS merupakan koperasi yang memiliki penerimaan susu digital dari peternak yang telah dilakukan empat tahun yang lalu. "Kami mendapat bantuan dari negeri Belanda, percontohannya. Sistem penerimaan susu ini namanya MCP (Milk Collection Point) atau titik penerimaan susu," ucap Aun.

MCP dilengkapi komputer, mesin pendingin, dan timbangannya langsung. Anggota cukup bawa susu dan kartu barcode. Sistem MCP Mobile dapat diinstall pada smartphone para anggota untuk mempermudah anggota untuk melihat langsung hasil penyetoran susu.

"Jadi, di sebuah alat di tap, maka muncul nama peternaknya nomor id sekian. Susunya ditimbang, connect langsung dengan komputer kami di kantor," kata Aun.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

7 November 2022

Cara Merawat Ban Tubeless Mobil

Agar ban tubeless Anda mampu bertahan lama, pasti harus diperlakukan dengan baik sehingga tidak cepat rusak.


Guru TIK Batam Makin Melek Digital

29 Agustus 2022

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam | Foto: KEMENKOMINFO
Guru TIK Batam Makin Melek Digital

Kemenkominfo Menyelenggarakan Kelas Literasi Digital dalam Bimbingan Teknis untuk MeningkatkanKompetensi Guru TIK di Kota Batam


Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

27 Februari 2022

Semakin Mudah, LRT, Bus, dan Angkot di Palembang Sudah Terintegrasi

Integrasi memudahkan aksesibilitas dan meningkatkan kenyamanan masyarakat menggunakan angkutan umum perkotaan di Palembang dan sekitarnya.


Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

27 Februari 2022

Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar
Gus Muhaimin Rajut Spirit Perjuangan Kiai Abbas di Pesantren Buntet Cirebon

Gus Muhaimin mengaku spirit perjuangan Kiai Abbas akan terus dikenang sepanjang masa.


Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

27 Februari 2022

Penangkapan Ikan Terukur Berbasis Kuota Utamakan Nelayan Kecil

Kuota tersebut dimanfaatkan untuk nelayan lokal, bukan tujuan komersial (penelitian, diklat, serta kesenangan dan rekreasi), dan industri


BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

19 Februari 2022

(Ki-ka) Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan bersama sekitar 300 diaspora Indonesia yang hadir secara virtual dalam Acara Silaturahmi Daring Diaspora Indonesia, Sabtu (19/2/2021).
BNI Siapkan Layanan Beyond Banking untuk 8 Juta Diaspora Indonesia

Kolaborasi diaspora dengan perbankan nasional merupakan upaya untuk terus menciptakan banyak peluang investasi di luar negeri.


Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

19 Februari 2022

Mesin ATM BNI
Mesin ATM BNI di Kantor Rans, Pakar: Strategi Bank Genjot Literasi Keuangan

Heboh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang mendapatkan kado ulang tahun mesin ATM dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).


Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

19 Februari 2022

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Optimistis Pengaspalan Kembali Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika Segera Selesai

Tes pramusim MotoGP yang telah digelar pada 11 Maret 2022 menjadi pelajaran penting menghadapi race MotoGP pada 18-20 Maret 2022 nanti.


Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

19 Februari 2022

Dukung KTT G20, PLN Tambah 2 Pembangkit Perkuat Listrik Bali

Kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.


HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

19 Februari 2022

Wakil Ketua MPR RI Dr. H. M Hidayat Nur Wahid, MA
HNW: Sebaiknya Pemerintah Segera Mencabut Permenaker 2/2022

Sikap yang memaksakan tetap berlakunya Permenaker 2/2022 itu bisa menciderai nilai kemanusiaan dan keadilan dalam Pancasila.