TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Barat membatasi kunjungan di seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan negara (rutan) di Bandung Raya pada masa Siaga 1 Covid-19 untuk menekan kasus Covid-19.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Jawa Barat Taufiqurrakhman menyatakan penerapan pembatasan tersebut sejak 17 Juni 2021. Ia menegaskan pengunjung tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan warga binaan.
"Kunjungan keluarga dari warga binaan tidak kontak secara langsung, tetapi bisa lewat video call (daring)," ujar Taufiqurrakhman.
Ia mengatakan seluruh lapas dan rutan bakal membatasi penerimaan tahanan dari kepolisian maupun kejaksaan guna mencegah kasus Covid-19 dan penyebaran di lingkungan warga binaan. Hal itu, kata dia, sesuai dengan Surat Edaran Kemenkumham Nomor PAS- UM.01.01-42 tentang Perintah Penerapan Protokol Kesehatan Covid-19.
Menurut dia, penerapan protokol kesehatan itu berlaku bagi seluruh pihak yang ada di lingkungan lapas dan rutan. Sehingga para sipir yang berjaga pun perlu tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Di depan pintu masuk kami siapkan bilik steril semprot disinfektan dan keran air mengalir untuk cuci tangan dengan sabun. Setiap orang masuk di ukur suhu tubuhnya dengan thermogun," kata Taufiqurrakhman.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan wilayah Bandung Raya kini berstatus Siaga 1 Covid-19 akibat lonjakan angka kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.
"Wilayah Bandung Raya kami nyatakan sedang Siaga 1 Covid-19. Bukan Jawa Barat, ya, wilayah Bandung Raya karena minggu ini dua wilayah besarnya zona merah, yaitu Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung," kata Ridwan Kamil merespons kenaikan kasus Covid-19.
Baca juga: Ridwan Kamil Tambah 2.400 Tempat Tidur Pasien Covid-19
