TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pokja Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Erlina Burhan mengingatkan pemerintah pusat bahwa rumah sakit terancam kolaps jika pasien Covid-19 terus melonjak.
Erlina menyatakan saat ini para tenaga kesehatan (Nakes) sudah mulai memilah mana pasien Covid-19 yang harus ditangani lebih dulu imbas stok alat kesehatan, seperti oksigen yang terbatas. Sementara itu, keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah daerah sudah melewati ambang batas aman 60 persen.
"Kalau oksigennya ada 9, pasiennya ada 20. Nah, itu akan jadi dilematis sekali bagi dokter untuk memutuskan yang mana yang diberi oksigen," ujar Erlina dalam konferensi pers daring, Jumat, 18 Juni 2021.
Menurut Erlina, lonjakan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Menurut dia, kenaikan kasus Covid-19 berjalan sangat cepat.
"Kalau dulu naiknya bertahap, tapi sekarang okupansi 20-30 persen di Mei, sekarang tiba-tiba 80 persen. Ini menunjukkan pasien luar biasa karena kalau banyak dirawat tentu banyak yang berat," kata dia.
Kondisi ini, menurut Erlina, terjadi akibat berbagai faktor. Ia menilai mulai dari tingginya mobilitas warga, tingkat kepatuhan protokol kesehatan masyarakat yang menurun, euforia pasca vaksinasi, hingga munculnya varian baru Covid-19.
Untuk itu, Erlina bersama lima organisasi profesi dokter spesialis mendorong agar pemerintah pusat menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa. PPKM Mikro saja dinilai tidak cukup menekan lonjakan kasus Covid-19. Per 17 Juni kemarin, penambahan kasus harian sudah mencapai 12.624 orang.
Lima organisasi profesi yang meminta PPKM menyeluruh agar pasien Covid-19 bisa ditekan terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI). Lalu Ikatan Dokter Anak Indonesia (lDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI).
Baca juga: Anggota DPR Ubah Pesantren di Kudus Jadi Lokasi Isolasi Pasien Covid-19
DEWI NURITA