TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengungkapkan dari data yang diterima hingga saat ini tercatat ada 11 anggota DPR yang positif Covid-19. Selain itu, ada juga sejumlah staf pendukung yang ikut terpapar Covid-19.
"Data hingga hari ini yang terpapar Covid-19, tenaga ahli ada 11 orang, PPN terdiri dari Pengamanan Dalam (Pamdal) dan TV Parlemen ada 7 orang, PNS 17 orang, dan anggota DPR ada 11 orang," tutur Indra di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Dia mengakui karena adanya lonjakan kasus Covid-19, beberapa komisi di DPR seperti Komisi I dan Komisi VIII DPR menunda rapat-rapat karena ada temuan kasus. Menurut dia, parlemen akan melakukan pengetatan, khususnya kehadiran fisik dalam rapat-rapat di komisi dan hal itu akan diputuskan dalam Rapat Badan Musyawarah (Bamus) DPR pada Kamis, 17 Juni 2021.
"Salah satu wacana yang akan disampaikan, misalnya, apakah nanti ke depan hanya dihadiri oleh Pimpinan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) dan selebihnya melalui virtual. Nanti memperketat semua rapat untuk memastikan semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," tutur Indra.
Ia menjelaskan untuk ASN DPR sudah diambil keputusan, yaitu kehadiran dibatasi menjadi 75 persen bekerja dari rumah atau WFH.
Sementara untuk anggota DPR akan diputuskan dalam Rapat Bamus. Menurut Indra, rencananya kehadiran fisik dalam rapat hanya dihadiri pimpinan rapat, sedangkan anggota hadir secara virtual.
"Tinggal nanti pola kerjanya yang akan diputuskan oleh Pimpinan DPR dalam Rapat Bamus. Nanti pengaturannya adalah menyangkut memperketat semua rapat atau sidang untuk memastikan semuanya sesuai dengan prokes," ujar Sekjen DPR.
Dia menambahkan akses masuk Kompleks Parlemen akan diperketat mulai dari gerbang pintu masuk, seperti pemeriksaan suhu tubuh, penerapan prokes, hingga ditanyakan keperluannya hadir di Gedung Parlemen.
Langkah itu dinilai akan tidak nyaman namun harus dilakukan pengetatan untuk menekan kasus Covid-19 atau tidak menambah pihak yang positif Covid-19.
Baca juga: Anggota DPR Siap Sumbang Rp 10 Juta untuk Riset Vaksin Terawan