INFO NASIONAL-Masyarakat Kota Gorontalo yang ingin membayar pajak dan retribusi, kini sudah tak perlu lagi sibuk-sibuk ke kantor badan keuangan maupun kelurahan. Ya, pembayaran pajak dan retribusi di Kota Gorontalo bisa dilakukan secara daring (Dalam Jaringan) atau online dengan meggunakan Quick Respon Indonesia Standard (QRIS).
Ini setelah Walikota Goronyalo, Marten Taha menandatangani Momerandum of Understanding (MoU) dengan Direktur Utama (Dirut) PT. Buana Multi Tekhnologi (BMT) yang disaksikan Wakil Walikota Gorontalo, Ryan F. Kono dan Ketua DPRD Kota Gorontalo, Hardi Sidiki, di Hotel Century, Jakarta, Rabu 9 Juni.
Menurut Marten, kpenandatanganan MoU antara pihaknya dengan PT. BMT itu, merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kerjasama yang dilakukan pada 5 Mei 2021 lalu, di rumah jabatan walikota. "Saat itu, saya minta kepada badan keuangan untuk segera menindaklanjutinya. Alhamdulillah, kegiatan hari ini, merupakan hasil tindak lanjut tersebut," ujarnya.
Kerjasama ini, lanjut Marten, melibatkan tujuh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dilingkungan Pemerintah Kota Gorontalo yang memiliki tugas dan kewajiban memungut dan menerima pajak dan retribusi. "Ada Dishub (Dinas Perhubungan), retisribusi pengujian kenderaan bermotor, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Perdagin), ada retribusi pasar, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), memungut retribusi sampah. Kemudian badan keuangan. Disitu ada macam-macam retribusi, kurang lebih ada 11 pajak dan tiga jenis retribusi," katanya
Marten menambahkan, kerjasama antara Pemerintah Kota Gorontalo dengan PT. BMT bertujuan memudahkan warga masyarakat Kota Gorontalo menunaikan kewajibannya, seperti pembayaran pajak dan retribusi dan lain sebagainya. Cukup memindai pin barcode, masyarakat isa membayar pajak dan retribusinya.
“Saya sudah coba, pada bulan Ramadan kemarin di masjid Baiturrahim. Kala itu saya ingin mengisi kotak amal. Alhamdululillah, sukses. Dan yang menarik, setelah dilakukan penghitungan hasil kotak amal itu selama sebulan, yang banyak secara online dengan jumlah Rp 5 juta lebih, yang di kotak hanya Rp 2 juta lebih. Jadi dari sini, kita sudah bisa lihat, masyarakat ingin dengan sesuatu yang mudah atau tidak ribet," ujar walikota dua periode itu.
Marten berharap, kerjasama ini dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Gorontalo. Sebab, seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) diminta oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI, meningkatkan kemandirian mendapatkan sumber-sumber pembiayaan untuk pelaksanaan pembangunan daerah.
"Karena disituasi pandemi ini, DAU (Dana Alokasi Umum), DAK (Dana Alokasi Khusus) dan dana transfer ke daerah lainnya, mengalami pengurangan. Bahkan sudah dianggarkan, tapi dilakukan pemangkasan. Apalagi tahun-tahun ke depan, kalau pandemi masih melanda, otomatis akan menyulitkan pemerintah pusat mengalokasikan dana transfer kepada kita," kata Marten.(*)