TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso resmi bergabung dengan Partai NasDem. Dia mengungkap alasannya bergabung ke partai tersebut.
"Kalau kita ingin membangun negeri ini, salah satunya kita harus melalui partai politik. Kenapa saya bergabung dengan Partai NasDem? Jujur saja, saya punya hubungan yang sangat akrab dengan Pak Surya Paloh sejak saya menjadi Panglima Kodam Jaya dulu," ungkap Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso, dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Juni 2021.
Dalam struktur DPP Partai NasDem, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini dipercaya menempati posisi sebagai anggota Dewan Pertimbangan Partai NasDem.
Sebelum merapat ke NasDem, kiprah politik Sutiyoso dimulai ketika masuk Partai Keadilan dan Persatuan, yang kini bernama Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Partai ini dideklarasikan pada 15 Januari 1999 di Jakarta.
Sutiyoso terpilih sebagai Ketua Umum PKPI pada 13 April 2010 hingga 15 Juni 2015. Pada 2013, Sutiyoso divonis hukuman percobaan pada sidang pidana pelanggaran pemilu, kampanye rapat umum di luar jadwal.
Ia dihukum penjara 1 bulan dengan masa percobaan 2 bulan dan denda Rp 1 juta subsider 15 hari kurungan. Dengan vonis tersebut, mantan Gubernur DKI dua periode itu tidak harus menjalani hukuman penjara.
Acara yang dipersoalkan itu bertempat di lapangan Sabrangan, Gunungpati, Kota Semarang, pada 1 September 2013. Di sana, Sutiyoso berorasi pada acara halalbihalal yang diselenggarakan PKPI Kota Semarang. Dalam orasinya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengajak massa yang hadir untuk memilih PKPI pada Pemilu 2014 nanti.
Sutiyoso kemudian melepas jabatan ketua umum PKPI setelah ditunjuk sebagai Kepala Badan Intelijen Negara oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sejak itu, Sutiyoso tidak lagi aktif di partai hingga akhirnya berlabuh di Partai NasDem yang diketuai Surya Paloh.
FRISKI RIANA
Baca: Mantan Kepala BIN Sutiyoso Ungkap Alasannya Gabung ke Partai Nasdem