TEMPO.CO, Jakarta – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan salah satu penyebab naiknya angka kasus Covid-19 adalah mudik lebaran pada akhir Maret hingga awal Mei lalu.
Ketika itu, menurut Sigit, ada 1,4 juta orang yang mudik lewat jalur darat, udara, dan laut. Akibatnya, ia mengatakan ada penyebaran Covid-19 ke daerah.
“Seperti Kudus, yang awalnya 6 desa, menjadi 45 desa,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi Hukum DPR, Rabu, 16 Juni 2021. Kini di Kudus, Jawa Tengah, 65 desa dinyatakan menjadi episentrum penyebaran Covid-19 dengan total 181 orang positif.
Kapolri juga menjelaskan penyebaran Covid-19 yang berawal dari kegiatan halalbihalal ketika hari raya Idul Fitri di Bangkalan, Madura, awal Maret 2021. Dari kegiatan itu, membuat sejumlah orang positif Covid-19 dan 7 perawat meninggal akibat terpapar virus tersebut. “Dan kasus hariannya mencapai 392 kasus,” ujarnya.
Sebelunya, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat ada kenaikan kasus Covid-19 di 15 kabupaten atau kota dalam sepekan terakhir. Angka paling tinggi terdapat di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah dengan kenaikan kasus 2.803 persen. Kemudian disusul Kabupaten Bangkalan dengan angka kenaikan kasus 715 persen. Sedangkan angka terakhir adalah Kabupaten Demak, yang kasusnya meningkat 485 persen. Kenaikan kasus ini juga terjadi di Jakarta. Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran pun kembali penuh.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim, mengatakan salah satu faktor yang membuat kasus Covid-19 naik di berbagai daerah adalah kebijakan pemerintah. Yakni, pemberian izin pembukaan tempat wisata saat libur hari raya Idul Fitri. “Layak disebut faktor yang membuat parah penyebaran Covid-19,” ujarnya, Selasa, 15 Juni 2021.
Wakil Ketua Komisi Dalam Negeri Dewan Perwakilan Rakyat ini melanjutkan, karena kenaikan kasus Covid-19 itu semakin mengkhawatirkan, pemerintah harus dapat meyakinkan masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Sekjen Gerindra Sebut Kontrol Pemerintah Melemah