TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, segera menelusuri kontak erat pasien Covid-19 usai ada laporan varian Covid-19 delta atau dari India. Langkah itu untuk memastikan ada tidaknya penyebaran virus varian baru tersebut di masyarakat.
"Dari 34 sampel genome Covid-19, ternyata ada 28 sampel yang terpapar varian corona dari India alias varian delta. Kami sedang melakukan penelusuran kontak erat dari 28 pasien tersebut," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Badai Ismoyo, Selasa, 15 Juni 2021.
Ia memprediksi jika masing-masing satu pasien memiliki kontak erat 10 orang saja maka yang akan ditelusuri bisa mencapai 280 orang. Dari 28 orang tersebut, Ismoyo mengklaim, semuanya sudah sembuh dari serangan Covid-19.
Pelacakan dilakukan juga untuk mendeteksi apakah dari 28 orang yang terserang varian baru Covid-19 pernah melakukan perjalanan luar kota ataupun kontak dengan orang luar negeri. "Tunggu saja hasilnya nanti. Hal terpenting masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," ujarnya.
Pemkab Kudus mengimbau agar ajakan tidak keluar selama lima hari atau di rumah saja, sebaiknya diikuti agar pemerintah bisa lebih cepat menekan kasus Covid-19. Untuk mencegah kerumunan, Pemkab Kudus menutup semua objek wisata dan membatasi kapasitas pengunjung di pusat perbelanjaan.
Selain itu, bisnis kuliner juga diminta hanya melayani pembelian dibungkus untuk dibawa pulang, bukan makan di tempat agar pasien Covid-19 tidak bertambah dan menekan penularan varian baru Covid-19.
Baca juga: Kemenkes Sebut Varian Baru Covid-19 dari India Banyak Beredar di Kudus