TEMPO.CO, Jakarta - Dua berita di kanal Nasional layak untuk diangkat kembali. Pertama tentang Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengurangi vonis eks Jaksa Pinangki Sirna Malasari. Kedua tentang sebaran kasus Covid-19 varian delta yang disebut berasal dari India. Berikut rangkumannya.
Diskon hukuman eks Jaksa Pinangki
Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengurangi vonis eks jaksa Pinangki Sirna Malasari dari 10 tahun menjadi 4 tahun penjara setelah sebelumnya dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi pengurusan fatwa bebas Djoko Tjandra di Mahkamah Agung.
Dalam lampiran amar putusan yang diterima Tempo, setidaknya ada beberapa pertimbangan hakim mengurangi vonis Pinangki. Pertama adalah lantaran Pinangki mengaku bersalah dan menyesali perbuatannya serta mengikhlaskan dipecat dari profesinya sebagai jaksa.
"Bahwa terdakwa adalah seorang ibu dari anaknya yang masih balita (berusia 4 tahun) layak diberi kesempatan untuk mengasuh dan memberikan kasih sayang kepada anaknya dalam masa pertumbuhan. Lalu, bahwa terdakwa sebagai wanita harus mendapat perhatian, perlindungan, dan diperlakukan secara adil," demikian isi kutipan putusan resmi yang Tempo terima pada Senin, 14 Juni 2021.
Atas alasan itu, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengurangi masa hukuman Pinangki yakni menjadi pidana penjara 4 tahun dan denda sebesar Rp 600 juta dengan subsider enam bulan kurungan.
Dalam perkara ini eks Jaksa Pinangki terbukti melakukan tiga perbuatan pidana, yaitu terbukti menerima suap sebesar US$ 500 ribu dari terpidana kasus cessie Bank Bali Djoko Tjandra. Selain itu, ia dinilai terbukti melakukan pencucian uang senilai 375.279 dolar AS atau setara Rp 5.253.905.036,00. Uang tersebut adalah bagian dari uang suap yang diberikan Djoko Tjandra.
Atas perbuatannya, hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi menjatuhkan hukuman dengan vonis 10 tahun penjara ditambah denda Rp 600 juta subsider 6 bulan kurungan. Tak terima, jaksa Pinangki kemudian mengajukan banding pada pertengahan Februari 2021.
Varian Delta Covid-19
Varian baru Covid-19 asal Inggris dan India yang sudah masuk ke Tanah Air ikut mempercepat penularan virus. Varian alpha (B.1.17) asal Inggris memiliki bobot viral lebih banyak dibanding varian asal Cina, yang menjangkiti Indonesia sejak Maret tahun lalu. Lalu varian corona delta (B.1.617.2) asal India juga memiliki bobot viral lebih banyak 60 persen dibanding varian Cina. Varian delta Covid-19 ini juga meningkatkan derajat keparahan gejala dan mempengaruhi efektivitas vaksin.