TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Abdullah Mahmud Hendropriyono menepis pemberitaan yang menyebut ia melobi Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebelumnya, Hendro disebut-sebut melobi Presiden agar menantunya Jenderal Andika Perkasa bisa menjadi Panglima TNI. Andika, kini menjabat Kepala Staf Angkatan Darat.
"Saya tidak pernah begitu hina mau nyosor meminta-minta jabatan. Tidak untuk menantu, anak, apalagi untuk saya sendiri. Tidak pernah," kata Hendro dalam keterangannya kepada wartawan, Senin, 14 Juni 2021.
Menurut laporan Majalah Tempo edisi pekan ini, tiga purnawirawan yang mengetahui pertemuan Hendropriyono dan Jokowi bercerita, ada lobi yang dilancarkan mantan Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta itu dalam suatu pertemuan dengan Jokowi. Menurut ketiganya, Hendro pernah menyampaikan kondisi politik terbaru kepada Presiden.
Setelah itu, dia diduga mendorong Andika Perkasa untuk menjadi Panglima TNI. Adapun Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memang akan memasuki masa pensiun pada awal November mendatang.
Hendro menampik hal tersebut. Menurut Hendro, pertemuannya pada 7 Mei 2021 berkaitan dengan ulang tahunnya yang ke-76.
"Sebagai Presiden, tidak mungkin beliau yang datang ke rumah saya. Silaturahmi sebagai dua sahabat adalah hal yang biasa, karena Pak Jokowi setelah menjadi Presiden tidak berubah sama skali dengan sewaktu dulu sebagai rakyat biasa," kata Hendro.
Pada Jumat, 7 Mei lalu, Hendropriyono dan istrinya menemui Presiden Jokowi di Istana Negara. Pertemuan itu terekam dalam akun Instagram Diaz Hendropriyono, putra Hendro yang juga anggota staf khusus Presiden. Hari itu, Hendro berulang tahun ke-76.
Baca juga: Hendropriyono Disebut Melobi Istana Soal Pergantian Panglima TNI