TEMPO.CO, Jakarta - Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan pertemuan antara pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rangka silaturahmi.
Sahroni pun menyebut respons Prabowo sangat baik menyangkut pertemuan dengan Connie.
"(Responsnya) oke banget, happy banget," kata Sahroni saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 14 Juni 2021.
Connie sebelumnya beberapa kali mengkritik kebijakan Kementerian Pertahanan yang dipimpin Prabowo. Ia, misalnya, melontarkan dugaan adanya mafia alutsista yang disebutnya Mr. M.
Selain itu, Connie juga sempat mempertanyakan rencana pembelian peralatan pertahanan dan keamanan senilai Rp 1.700 triliun.
Menurut Sahroni, pada dasarnya Connie tak mempermasalahkan kebijakan pembelian alutsista ini. Ia pun menilai wajar jika Connie melemparkan kritik atau bertanya untuk meminta penjelasan yang lebih detail.
"Kalau sudah dijelaskan sama-sama enak kan. Aman. Kan enggak ada apa-apa selebihnya, enggak ada komentar berlebihan juga," ujar Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini.
Menurut Sahroni, pertemuan itu berlangsung selama 15 menit saja. Prabowo, kata dia, menyuguhkan kopi susu Hambalang untuk tamunya itu.
Ihwal kehadirannya dalam pertemuan tersebut, Sahroni tak banyak berkomentar. Ia tidak membantah maupun membenarkan menjadi salah satu perantara pertemuan itu. "Enggak juga, kan kami saling kenal aja, saling temenan, biar negeri ini adem-adem ya enggak, begitu," ujarnya.
Di beberapa pemberitaan, Connie disebut-sebut sebagai anggota Dewan Pakar Partai NasDem. Namun menurut Sahroni, Connie merupakan akademisi yang berteman dengan banyak partai. "Dia kan akademisi, selain di NasDem dia kan di PDIP, di Demokrat kan berkawan, jadi enggak terkait partai," ucapnya.
Connie Rahakundini dan Prabowo Subianto bertemu di kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) pada Jumat, 11 Juni lalu. Dalam pertemuan itu hadir pula Sahroni dan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Baca juga: Cegah Korupsi Alutsista, Prabowo Ingin Gandeng Kejaksaan Agung Hingga BPK