TEMPO.CO, Jakarta - Kasus Covid-19 sudah menembus angka 8.000 dalam dua hari terakhir. Tambahan ini menjadi yang tertinggi dalam empat bulan terakhir.
Kasus tembus di atas 8.000 per hari terjadi terakhir kali pada 25 Februari 2021. Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan pemerintah bersiap untuk menghadapi kenaikan kasus Covid-19 yang lebih tinggi sebagai imbas libur Lebaran 2021.
"Kenaikan ini tentunya menjadi peringatan keras untuk kita semua, mengevaluasi sekaligus bersiap diri dalam menghadapi kemungkinan kenaikan kasus yang lebih tinggi lagi," kata Wiku dalam keterangannya yang dikutip Sabtu, 12 Juni 2021.
Adanya periode libur panjang berdampak signifikan terhadap kenaikan kasus terutama di Pulau Jawa. Wiku menjelaskan pemerintah telah belajar dengan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro tingkat desa/kelurahan serta memaksimalkan intervensi kebijakan menjelang Idul Fitri 2021.
"Penerapan PPKM Mikro secara bertahap di seluruh provinsi, terbukti efektif menurunkan kasus Covid-19 di tingkat nasional. Penurunan kasus di Pulau Jawa sangat drastis, bahkan mencapai 70 persen dari puncak kasus," ujarnya.
Dan hingga saat ini PPKM Mikro masih diberlakukan dan tujuannya menekan mobilitas masyarakat sehingga dapat menekan penularan pasca lebaran Idul Fitri. Masyarakat dan sektor-sektor yang beroperasi selama masa PPKM diminta mematuhi instruksi Mendagri No. 12 Tahun 2021. Hal ini untuk menekan penularan dan agar tidak memberi tekanan pada sistem dan fasilitas dan tenaga kesehatan dan dapat mempersulit penanganan pandemi.
Pada periode Idul Fitri 2021 ini kenaikan kasus Covid-19 masih didominasi Pulau Jawa. Bahkan kenaikannya sudah terlihat sejak minggu pertama pasca Idul Fitri, dan hingga minggu ketiga kenaikannya di Pulau Jawa sebesar 56 persen kasus di Jawa berkontribusi sebesar 57,6 persen dari kasus nasional.
Baca juga: Satgas Jelaskan Varian Baru Covid-19 dan Lonjakan Kasus Tak Berkaitan Langsung
DEWI NURITA