Mengantisipasi terus bertambahnya pasien Covid-19 yang dirawat di Kota Semarang, Hendi pun berencana menyewa hotel untuk bisa menambah kapasitas tempat tidur ruang isolasi. Dia telah berkomunikasi dengan sejumlah General Manager Hotel di Kota Semarang, untuk menjalankan rencana tersebut bila diperlukan.
"Langkah itu kita ambil sebagai upaya cadangan apabila sewaktu-waktu Bed Occupancy Rate seperti di rumah sakit, asrama haji maupun rumah dinas sudah penuh," ujar Hendi. Hari ini tercatat komposisinya 55 persen warga Semarang, dan 45 persen warga luar Semarang yang didominasi dari Kudus. "Mudah-mudahan satu dua minggu ini angkanya menurun, jadi tidak perlu menggunakan hotel-hotel di Semarang sebagai tempat karantina,” pungkas Hendi," kata Hendi.
Di sisi lain, Hendi mengingatkan sejumlah pengelola hotel di Kota Semarang agar setiap hotel tidak lupa menjaga standar protokol kesehatan dengan ketat. “Yang kita rintis dari awal, tolong dijadikan standar. Mulai tamu datang dicek suhu tubuh, kamar disemprot disinfektan secara rutin dan seterusnya. Kalau sudah dilakukan teruskan saja. Mari kita menjadi satu tim yang benar-benar mematuhi peraturan yang ada,” ujarnya.(*)