Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PDIP Jelaskan Rekaman Suara yang Analogikan Puan Maharani Teh Botol Sosro

image-gnews
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan arahan kepada tiga pilar partai banteng di Manado, Sulawesi Utara, Senin, 7 Juni 2021. Istimewa.
Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani memberikan arahan kepada tiga pilar partai banteng di Manado, Sulawesi Utara, Senin, 7 Juni 2021. Istimewa.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto atau yang akrab disebut Bambang Pacul angkat bicara ihwal rekaman suara yang menganalogikan Puan Maharani seperti 'teh botol Sosro'.

Bambang mengatakan pembicaraan itu berlangsung antara dirinya dengan beberapa wartawan serta kolega. Dia pun mengaku kecewa atas penyebaran rekaman tersebut. Menurut Bambang, sejak awal dia telah menyampaikan bahwa pernyataannya dalam pertemuan itu merupakan latar belakang atau background dari sikap yang ia ungkapkan secara resmi di depan publik.

"Cerita yang saya nyatakan off the record (OTR) tersebut, ternyata disebarluaskan," kata Bambang Wuryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Rabu, 9 Juni 2021.

Bambang tak menganggap rekaman itu bocor. Menurut dia, diskusi itu berlangsung secara terbuka.

Namun, ia mengaku kecewa karena ketidakmampuan orang-orang dalam pertemuan itu untuk menjaga profesionalitas dan proporsionalitas. Bambang menilai komitmen dan etika saling percaya yang telah mereka bangun selama ini ternyata tak dijaga dengan baik.

"Sehingga terjadi hal yang mencoreng integritas teman-teman yang ada dalam diskusi itu," ucapnya. 

Bambang juga menjelaskan, lantaran diskusi itu dilakukan secara informal, spontan, dan bukan untuk dipublikasikan, penyampaiannya pun penuh ungkapan spontanitas dan analogi-analogi spontan. Menurut dia, jargon "Teh Botol Sosro" yang terlontar pun wujud dari spontanitas dan refleksi pemahaman dirinya sebagai orang lapangan.

Seperti umumnya bincang-bincang informal dengan sesama teman yang dipenuhi spontanitas, kata Bambang, materinya sangat tidak layak untuk dikonsumsi publik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi saat disebarluaskan maka bisa menjadi penuh bias dan distorsi pemahaman," kata dia. Apalagi, ujarnya, rekaman yang diedarkan itu hanya potongan-potongan rekaman, bukan rekaman lengkap dari awal hingga akhir.

Kendati kecewa, Bambang mengaku bisa menerima hal tersebut. Ia pun menyatakan tak berniat mengadu ke Dewan Pers atau meminta hak-hak yang diatur dalam perundang-undangan. "Biarlah ini menjadi pembelajaran bagi saya pribadi dan sebagai kader PDI Perjuangan," ucapnya.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial itu, Bambang menganalogikan Puan Maharani bak teh botol Sosro. Siapa pun calon presiden di Pilpres 2024, menurut Bambang, Puan bisa menjadi calon wakil presiden pendampingnya.

"Jadi rumusnya Puan Maharani teh botol Sosro. Apa pun makanannya minumnya teh botol Sosro. Ya to? Siapa pun calon presidennya wakilnya PM. Masuk akal tidak? Ya pasti masuk to Pak," demikian cuplikan pernyataan Bambang dalam rekaman yang beredar itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga sudah memberikan pernyataan soal rekaman suara yang menyebut-nyebut Puan Maharani tersebut kepada wartawan di Yogyakarta. Bambang Pacul mengatakan, ia memperkuat penjelasan dari Hasto. "Pak Sekjen sudah statement itu memang suara Mas BP (Bambang Pacul) dalam diskusi terbatas dan off the record, ya saya perkuat statement-nya," ujar Bambang Pacul.

Baca juga: Puan Maharani Sebut Tak Pernah Campuri Keputusan Megawati Soal Partai

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati dan Kelanjutan Hak Angket yang Makin Redup

8 jam lalu

Prabowo Subianto bersama Megawati Sukarnoputri saat menyaksikan pertandingan Pencak Silat di Padepokan Silat TMII, Jakarta Timur, Rabu 29 Agustus 2018. Ryan Dwiky Anggriawan/TEMPO
Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati dan Kelanjutan Hak Angket yang Makin Redup

Puan Maharani melempar sinyal bahwa pertemuan antara Megawati dan Prabowo pasca-Pemilu 2024 bisa saja terjadi.


MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

11 jam lalu

Ketua MKMK I Dewa Gede Palguna saat memimpin sidang putusan mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman yang dilaporkan oleh Zico Simanjuntak di Gedung 2 MK, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Salah satu poin yang diucapkan Anwar adalah dirinya telah mengetahui ada upaya politisasi dan menjadikan dirinya sebagai objek dalam berbagai putusan MK. TEMPO/Subekti.
MKMK Putuskan Saldi Isra dan Arief Hidayat Tak Langgar Kode Etik, Begini Pertimbangan Hukumnya

MKMK menggelar sidang pengucapan putusan pada Kamis, 28 Maret 2024.


Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

12 jam lalu

Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta Berbagi Takjil

Sebagai bentuk kepedulian dan empati terhadap sesama di Bulan Suci Ramadhan, Ps. Nita Setiawan dan GBI Keluarga Allah Jakarta menggelar acara Berbagi Takjil di CBD Puri Jakarta Barat pada Rabu, 28 Maret 2024.


Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

13 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri didampingi Puan Maharani dan Prananda Prabowo menerima Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediamannya Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu, 24 Juli 2019. Turut hadir Kepala BIN Budi Gunawan, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam pertemuan tersebut. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sinyal Megawati Bakal Bertemu Prabowo Semakin Terang Benderang

Sinyal persamuhan antara Megawati dengan Prabowo semakin terang benderang. Berikut sinyal-sinyal tersebut.


Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

13 jam lalu

Massa membawa poster saat menggelar aksi unjuk rasa menuntut pengusutan dugaan kecurangan pemilu serta digulirkannya hak angket di Depan Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat, 8 Maret 2024. Aksi tersebut menuntut DPR RI mendukung hak angket serta pengusutan dugaan kecurangan Pilpres dan Pileg dalam Pemilu 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Hak Angket DPR Tak Kunjung Bergulir, Politikus PKB: Kita Masih Tetap Usaha

PKB berharap PDIP dapat bergerak ikut mengajukan hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.


PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

14 jam lalu

Ketua DPR RI Puan Maharani menerima berkas laporan pembahasan RUU DKJ dari Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
PKS Usul Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif, Ini Kata Ketua DPR Puan Maharani

Ihwal usul PKS, apakah masih ada peluang merevisi UU DKJ?


Alasan PKS Tolak Pengesahan RUU DKJ Jadi UU, Sebut Soal Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif

15 jam lalu

Ketua Badan Legislasi DPR RI Supratman Andi Agtas menyampaikan laporan pembahasan RUU DKJ dalam Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menjadi Undang-Undang (UU) yang terdiri atas 12 bab dan 73 pasal berisi ketentuan soal status Jakarta usai tak lagi menjadi ibu kota. TEMPO/M Taufan Rengganis
Alasan PKS Tolak Pengesahan RUU DKJ Jadi UU, Sebut Soal Jakarta Jadi Ibu Kota Legislatif

PKS menjadi satu-satunya fraksi di DPR RI yang menolak RUU DKJ.


Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

15 jam lalu

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyerahkan potongan tumpeng kepada Presiden Joko Widodo, disaksikan Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga Ketua DPR RI Puan Maharani, dan Ketua DPP PDI Perjuangan Prananda Prabowo saat mengikuti acara puncak HUT ke-50 PDI Perjuangan di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Selasa, 10 Januari 2022. PDI Perjuangan merayakan HUT ke-50 sebagai bagian dari konsolidasi partai dalam rangka pemenangan Pemilu 2024. Perayaan tersebut mengusung tema
Soal Peluang Pertemuan Megawati dan Prabowo, Puan Maharani Bilang Begini

Puan Maharani buka suara soal peluang pertemuan antara Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dengan calon presiden terpilih Prabowo Subianto.


Puan Maharani Sebut Belum Ada Pergerakan Resmi dari Hak Angket Pemilu

16 jam lalu

Sejumlah Anggota DPR RI saat mengikuti Rapat Paripurna ke-12 Masa Persidangan III tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, Februari 2024. Rapat yang dihadiri oleh 95 anggota dan izin 196 sehingga total 291 orang anggota itu beragendakan penyampaian pidato Ketua DPR RI Puan Maharani untuk menutup masa persidangan III. TEMPO/M Taufan Rengganis
Puan Maharani Sebut Belum Ada Pergerakan Resmi dari Hak Angket Pemilu

Puan maharani menyebut pihaknya saat ini masih melihat dinamika politik di lapangan ke depan. soal hak angket.


MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

19 jam lalu

Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Saldi Isra berbicara kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. ANTARA/Nadia Putri Rahmani
MKMK Putuskan Saldi Isra Tak Langgar Kode Etik Soal Tudingan Terafiliasi PDIP

MKMK memutuskan Hakim Saldi Isra tidak melanggar kode etik atas dugaan terafiliasi PDIP.