INFO NASIONAL- Masyarakat Kota Semarang pada Selasa 8 Juni secara resmi mengikuti Hari Transportasi Umum yang akan dilakukan seminggu sekali hingga 6 Juli 2021. Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang datang ke kantornya sekitar pukul 07.45 WIB menggunakan taksi yang dipesannya melalui aplikasi daring. Pria yang akrab disapa Hendi itu memesan Taksi melalui aplikasi daring karena akan menghadiri kegiatan resmi.
“Karena saya ada agenda resmi pagi ini dan harus pakai baju lengan panjang, maka dari itu pagi ini saya pilih naik taksi dulu, jadi biar tetap rapi. Kalau pulangnya nanti mungkin bisa pakai ojek atau pakai angkutan yang lain," ujarnya.
Hendi mengatakan, sangat antusias di hari pertama implementasi Hari Transportasi Umum yang akan berlangsung setiap hari Selasa selama satu bulan ini. “Alhamdulillah sepanjang perjalanan tadi, saat melewati Gedung Pandanaran dan di Balaikota sini bersih tidak ada yang naik kendaraan pribadi. Artinya kebijakan ini dipatuhi dan telah diterapkan dengan baik oleh kawan-kawan ASN dan Non ASN,” katanya.
Hendi membeberkan beberapa pertimbangan sebelum menetapkan Hari Transportasi Umum di Kota Semarang. Selain memperingati hari lingkungan hidup, alasan lainnya juga adalah untuk mengungkit pendapatan pelaku transportasi umum di Kota Semarang, yang pemasukannya menurun drastis selama pandemi. Selain itu juga untuk mengurangi polusi udara.
“Kalau kita lihat di jalanan masih banyak kendaraan pribadi yang melintas karena mungkin masyarakat memiliki pertimbangan lain. Tentu saja harapan kami masyarakat dapat berpartisipasi mendukung Hari Transportasi Umum,” ujar Hendi.
Perihal pertimbangan kasus Covid yang belum menurun secara signifikan, Pemkot Semarang telah menerapkan standar kesehatan baik BRT maupun transportasi online. Ini berkaitan dengan banyaknya orang silih berganti menggunakan transportasi online maupun BRT. Jika operator angkutan umum dan penumpang benar-benar mematuhi prokes, maka tidak akan ada klaster baru yang muncul dari kebijakan ini.
"Kami selalu tekankan kepada teman-teman operator online ataupun BRT untuk melayani sesuai dengan protokol kesehatan. Jika masyarakat sudah yakin pasti akan beralih ke kendaraan umum,” kata Hendi.
Kebijakan Hendi ini pun memperoleh sambutan baik dari sejumlah driver transportasi online.“Ini sangat membantu meningkatkan pendapatan kami terutama di masa pandemi seperti saat ini di mana orang enggan menggunakan transportasi umum. Biasanya sampai pukul 11 ini saya paling banyak mengantar 4 penumpang, tetapi hari ini saya sudah menerima 9 orderan. Merupakan hari berkah buat saya,” ujar Iwan Kustiawan, Driver Gocar.
Emi Lestari, pengguna setia BRT pun senang bisa memanfaatkan botol plastik bekas untuk membayar tiket BRT. “Meskipun ramai orang menggunakan BRT di hari Selasa, namun protokol kesehatan tetap diterapkan. Seperti jaga jarak antar kursi penumpang, penggunaan masker, dan penyediaan hand sanitizer baik di halte maupun di dalam bus. Yang paling seru bisa membayar menggunakan botol plastik,” katanya.
Pada peringatan hari lingkungan hidup, Pemerintah Kota Semarang tak hanya mewajibkan ASN dan non ASN untuk naik angkutan umum. Pemkot Semarang juga mengajak jajarannya menanam pohon di wilayah kerja masing-masing. Hal ini telah dilakukan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang.
“Mendukung dan mensukseskan Hari Lingkungan Hidup, hari ini kami melakukan penanaman pohon di kawasan Minapolitan, Kelurahan Sumurrejo Gunungpati. Bersama Camat Gunungpati dan Kelompok Pembudidaya Mina Rukun Makmur, Kami menanam bibit ketapang, rambutan dan jambu citra,” ujar Nurkholis, Kadis Kelautan dan Perikanan.(*)