TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga survei Parameter Politik Indonesia membuat simulasi beberapa pasangan calon presiden-wakil presiden dari enam nama kandidat. Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Puan Maharani, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Sandiaga Uno.
Simulasi pertama ialah menduetkan Prabowo - Anies melawan Puan Maharani - AHY. Dari simulasi ini, Prabowo - Anies unggul dengan 43,8 persen dukungan, sedangkan Puan - AHY 13,9 persen, dan 42,3 persen sisanya ragu atau tidak menjawab.
Simulasi kedua memasangkan Anies - AHY melawan Prabowo - Puan. Hasilnya, Anies - AHY unggul dengan 35,9 persen, sedangkan Prabowo - Puan hanya meraih 21,8 persen dukungan, dan 42,3 persen ragu atau tidak menjawab.
Ketiga, Prabowo berpasangan dengan Ganjar melawan Anies - Sandiaga. Dari komposisi ini, Prabowo - Ganjar unggul tipis dengan 35,7 persen, Anies-Sandiaga 32,1 persen, dan 32,2 persen ragu/tidak menjawab.
Skenario terakhir ialah Prabowo - Sandiaga melawan Puan - Anies Baswedan. Pasangan Puan - Anies ini sempat dilontarkan oleh politikus PDI Perjuangan Effendi Simbolon, rekan satu partai Puan. Dari simulasi ini, Puan-Anies hanya mendapat 25,1 persen dukungan, kalah dari Prabowo-Sandiaga yang meraih 37,7 persen dukungan.
Duet Prabowo-Anies paling kuat di antara komposisi lainnya dengan dukungan sebesar 42,8 persen.
Survei ini digelar pada 23-28 Mei 2021 melibatkan 1.200 responden. Survei menggunakan metode simple random sampling dan dilakukan melalui wawancara telepon. Margin of error survei diklaim 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, dari simulasi ini diketahui bahwa posisi Prabowo kuat sebagai calon presiden. "Secara umum posisi kuat Prabowo Subianto adalah capres, bukan sebagai cawapres," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dikutip dari paparan hasil survei, Ahad, 6 Juni 2021.
Adi mengatakan dukungan terhadap Anies sebagai capres juga terlihat kuat. Namun, kata Adi, dukungan untuk Puan Maharani sebagai capres 2024 tidak signifikan. "Misalnya dalam simulasi duet Puan - Anies Baswedan hanya memperoleh 25,1 persen, begitu pun pasangan Puan-AHY hanya mendapat 13,9 persen," ujar dia.
Baca juga: Ridwan Kamil, Jejak 5 Pimpinan Parpol dan Doa untuk Pilpres 2024