Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Belum Penuhi Mandat Restorasi Gambut

image-gnews
Konferensi pers
Konferensi pers "Membedah Teka-Teki Kegiatan Perlindungan Ekosistem Gambut di Area Berizin" yang disiarkan secara langsung melalui aplikasi zoom meeting, Jumat (28/5)
Iklan

INFO NASIONAL - Koalisi masyarakat sipil yang fokus dalam isu gambut, Pantau Gambut menemukan berbagai penyimpangan dalam tata kelola restorasi gambut di areal konsesi. Temuan tersebut dikemukakan oleh perwakilan Pantau Gambut dari Sumatera, Kalimantan, dan Papua.

Pantau Gambut memaparkan hasil temuan dari 1.222 titik sampel yang diobservasi pada 43 kawasan konsesi perusahaan di 7 provinsi. Selama 2015-2019 tercatat seluas 1,5 juta hektare areal gambut terbakar dengan 70 persen di antaranya berada di kawasan konsesi.

“Dari 482 titik area terbakar yang sudah diverifikasi di lapangan, sebanyak 67,8 persen menjadi lahan terlantar tanpa ada upaya pemulihan. Dan sekitar 32,2 persen sisanya ditanami tanaman ekstraktif seperti sawit atau akasia,” ujar Romes Irawan Putra yang mewakili Simpul Jaringan Pantau Gambut dalam konferensi pers, Jumat, 28 Mei 2021.

Bahkan, kata Romes, pada verifikasi lapangan di 335 titik sampel implementasi restorasi, , sebanyak 91,5 persen tidak ditemukannya implementasi infrastruktur untuk restorasi gambut. Hanya sekitar 1,8 persen terdapat infrastruktur berupa kanal atau sumur bor.

Temuan lainnya, banyak infrastruktur untuk restorasi tidak dibangun secara layak, bahkan tidak dibangun sama sekali. “Jadi, kami melihat belum ada tanggung jawab. Upaya untuk melakukan restorasi masih sangat lemah,” kata Puspita Indah dari Pantau Gambut Sumatera Selatan seturut hasil pantauan terhadap enam perusahaan di Sumsel.

Temuan serupa terjadi di Kalimantan. Observasi terhadap 500 titik sampel yang tersebar di 12 areal konsesi, tujuh konsesi perkebunan sawit belum mengambil tindakan nyata untuk merestorasi gambut. “Hasil pantauan kami, tidak ditemukan kegiatan lapangan maupun pemulihan pasca terjadi kebakaran,” ujar Nikodemus Ale dari Pantau Gambut Kalimantan Barat. Bahkan, pada sejumlah perusahaan yang membandel ditemukan kebakaran baru.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Data dari Kalimantan Tengah lebih mencengangkan. Kebakaran besar justru terjadi di kawasan konsesi, khususnya perkebunan sawit. Selain itu masih ada perusahaan yang melakukan penanaman di area gambut yang harusnya direstorasi. 

Masifnya pelanggaran oleh perusahaan besar terjadi di Papua dan Papua Barat karena membiarkan banyak kawasan gambut rusak. “Bahkan ada kawasan hutan sagu yang diubah menjadi perkebunan sawit,” kata Sulfianto Alias dari Pantau Gambut Papua Barat.

Kalaupun perusahaan mengklaim telah melakukan restorasi, yang dilakukan hanya untuk kepentingan perusahaan tersebut. “Contoh, mereka membangun kanal-kanal untuk musim hujan sehingga sawitnya tidak mati,” ujar Feri Irawan dari Pantau Gambut Jambi. Dampak kanalisasi tersebut  pada lahan masyarakat di sekitarnya tidak dipikirkan.

Semua perwakilan dari berbagai daerah tersebut memberi rekomendasi kepada pemerintah agar lebih terbuka dalam memantau restorasi gambut oleh para perusahaan. Sejauh ini pemerintah, melalui Badan Restorasi Gambut dan Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutan, hanya mempublikasikan capaian besar restorasi di wilayah konsesi tanpa ada informasi detail implementasi dan tolak ukur keberhasilan restorasi tersebut. Selain itu, penegakan hukum untuk perusahaan-perusahaan yang tidak patuh peraturan juga perlu dipertegas agar memberikan efek jera. “Harapan kami, pemerintah pusat dan daerah bisa menindaklanjuti pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di areal-areal berizin. Pemerintah harus berani mencabut izin perusahaan yang melanggar,” kata Sulfianto.(*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

BRImo Siapkan Posko Mudik di Rute Strategis

34 menit lalu

BRImo Siapkan Posko Mudik di Rute Strategis

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, menyediakan Posko Mudik BRImo di titik-titik strategis hingga 16 April 2024.


Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

49 menit lalu

Direktur BRI Tinjau Langsung Operasional Layanan Libur Lebaran

Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, meninjau operasional di Branch Office BRI Jakarta untuk memastikan performa layanan BRI selama periode libur lebaran.


Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

59 menit lalu

Gubernur Sumbar Apresiasi Festival Rakyat Muaro Padang

Festival yang menggelar beragam atraksi budaya diyakini mampu menghasilkan dampak positif untuk perekonomian.


KKP dan Kejagung Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

1 jam lalu

KKP dan Kejagung Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Sebagai upaya menjaga keberlanjutan Benih Bening Lobster (BBL), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) dalam pendampingan implementasi tata kelola lobster.


Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Kader PP dalam Pemilu Legislatif 2024

4 jam lalu

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
Bamsoet Apresiasi Terpilihnya Kader PP dalam Pemilu Legislatif 2024

Bambang Soesatyo mengapresiasi keberhasilan para kader Pemuda Pancasila yang terpilih sebagai anggota legislatif, baik sebagai anggota DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi hingga DPRD Kabupaten/Kota


LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

16 jam lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.


Persatuan Kaum Muslimin Tarutung Apresiasi Nikson Resmikan Musala At-Taufik

18 jam lalu

Persatuan Kaum Muslimin Tarutung Apresiasi Nikson Resmikan Musala At-Taufik

Nama musala At-Taufik diinisiasi langsung oleh Nikson Nababan.


Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Pasca Putusan MK

18 jam lalu

Bamsoet Ajak Seluruh Elemen Bangsa Lakukan Rekonsiliasi Pasca Putusan MK

Bamsoet mendukung Prabowo Subianto merangkul semua partai politik bergabung dalam koalisi pemerintah.


Bamsoet Apresiasi Juara Balap Mobil Ketahanan FIA WEC di Imola Italia

18 jam lalu

Bamsoet Apresiasi Juara Balap Mobil Ketahanan FIA WEC di Imola Italia

Bamsoet mengapresiasi keberhasilan Sean Gelael bersama Darren Leung dan Augusto Farfus dari tim WRT 31, yang memenangkan balap mobil ketahanan 6 jam FIA World Enduro Championship, di Sirkuit Imola, Italia, Minggu 21 April 2024.


Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

19 jam lalu

Rekomendasi Hotel Bintang 5 di Surabaya

Surabaya sering kali menjadi tujuan utama bagi para wisatawan. Dalam mencari tempat menginap yang sempurna, hotel bintang 5 bisa menjadi pilihan yang tepat untuk mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman dan mewah.