TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan puncak kasus Covid-19 usai libur Lebaran diperkirakan terjadi pada medio Juni. Dante mengatakan puncak kasus biasanya terjadi enam sampai tujuh pekan setelah puncak mobilitas penduduk.
"Peningkatan kasus itu kalau kita lihat polanya akan teramati minggu ini, mulai naik minggu ini (tanggal) 23-28, dan enam sampai tujuh minggu itu ketika akan sampai puncak pada pertengahan Juni," kata Dante dalam rapat kerja dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat, Kamis, 27 Mei 2021.
Dante mengatakan, pola ini berkaca dari evaluasi dan analisis data ketika libur Tahun Baru Islam, libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021, dan di momen liburan lainnya. Ia mengatakan pola ini diduga akan kembali terulang setelah libur Idul Fitri 2021.
Meski begitu, Dante mengatakan volatilitas peningkatan kasus ini diprediksi tak akan setinggi libur Natal dan Tahun Baru lalu. Ia mengatakan Kemenkes memprediksi kenaikannya sebesar 50 persen.
"Kami ambil ancang-ancang situasi kira-kira 50 persen, mudah-mudahan tidak setinggi liburan Nataru lalu karena pemerintah sudah ambil beberapa langkah antisipasi," ujarnya.
Dante mengatakan, tren kasus konfirmasi Covid-19 secara nasional meningkat satu pekan setelah Lebaran. Kemudian dalam satu pekan terakhir ini, kata dia, peningkatan kasus konfirmasi sebesar 38,08 persen dan rasio kematian meningkat 2,78 persen. Angka rasio kematian ini masih di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 2,05 persen.
Namun Dante menyebut pemeriksaan spesimen meningkat 89,98 persen. Adapun jumlah kasus rawat inap mengalami penurunan. "Sampai saat ini minus 0,72 persen," kata Dante.
Dante mengatakan keterisian ranjang rumah sakit (bed occupancy rate) cukup tinggi di Sumatera Barat dan Sulawesi Utara untuk ruang isolasi, sedangkan di Riau juga tinggi untuk ruang perawatan intensif. Menurut dia, pemerintah berusaha menambah kapasitas ranjang rumah sakit.
"Sekarang sudah tersedia 7.615 untuk tempat tidur rawat intensif. Sedangkan kasusnya (intensif) sekarang masih 2.400, jadi kita punya kapasitas 300 persen lagi dari sekarang, dari yang dirawat sekarang," kata Dante.
Untuk ruang isolasi, Dante mengatakan ada 71.506 tempat tidur di ruang isolasi. Adapun kasus yang dirawat di ruang isolasi sekitar sekitar 27 ribu. "Sehingga kita juga masih punya kira-kira 300 persen kapasitas ranjang yang diantisipasi untuk menjaga kalau ada peningkatan kasus," kata Dante soal antisipasi lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.
Baca juga: Kemenkes Sebut Kepatuhan Protokol Kesehatan di Daerah Tujuan Mudik Masih Rendah