TEMPO.CO, Jakarta - Eks pimpinan KPK Busyro Muqoddas menyebut isu radikalisme yang dilontarkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dalam jumpa pers usai pembahasan nasib 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes wawasan kebangsaan merupakan upaya untuk melumpuhkan KPK dan SDM berkualitas. "Ini langkah busuk dan merupakan strategi untuk melumpuhkan KPK dan SDM unggulan," kata Busyro dalam keterangan tertulisnya, Rabu 26 Mei 2021.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Alexander Marwata mengatakan pegawai KPK dituntut tidak hanya memiliki kemampuan dan keahlian namun mereka harus setia pada Pancasila dan tak terkait radikalisme hingga organisasi terlarang.
"KPK harus berkualitas karena itu KPK terus berusaha membangun sumber daya manusia tidak hanya aspek kemampuan tapi juga aspek kecintaan kepada tanah air, bela negara, kesetiaan kepada Pancasila, UUD, NKRI, dan pemerintah yang sah dan bebas dari radikalisme dan organisasi terlarang," kata Alex di Kantor BKN, Selasa 25 Mei 2021.
Ia menyebut ada 51 pegawai KPK yang dinilai merah oleh assesor dan tidak bisa lagi bergabung dengan KPK. Sementara sisanya akan mengikuti pendidikan dan pelatihan bela negara.
Busyro Muqoddas menantang Alexander Marwata untuk diskusi dan beradu argumentasi soal isu radikalisme di KPK yang dilontarkan. "Saya siap saudara undang atau saudara saya undang. Jika berita itu tidak benar silahkan dikoreksi," ucap salah satu pengurus PP Muhammadiyah ini.
Baca: 51 Pegawai Akan Dipecat, WP Tuding KPK dan BKN Langgar Konstitusi