TEMPO.CO, Jakarta - Ribu-ribut 75 pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) rupanya menjadi sorotan Istana. Seperti dikutip dari Majalah Tempo edisi 8 Mei 2021, tiga pegawai senior di lembaga itu mengatakan Ketua KPK Firli Bahuri dan Wakil Ketua Alexander Marwata sempat mendatangi istana pada awal Mei lalu.
Keduanya berniat menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menyampaikan hasil tes ribuan pegawai. Namun, mereka hanya bertemu dengan Sekretaris Negara Pratikno.
Sumber ini mengatakan Istana disebut meminta agar Firli memikirkan lagi kebijakan tak meloloskan 75 pegawai ini. Majalah Tempo sudah berusaha mengkonfirmasi pertemuan ini kepada Firli, Alexander, dan Pratikno. Namun, pesan teks tidak dibalas. Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md mengatakan tidak tahu.
Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) ini merupakan buntut revisi Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) yaitu alih status pegawai menjadi PNS. Tes ini menjadi sorotan. Sebab, banyak pertanyaan tes yang dianggap tidak sesuai dengan pemberantasan korupsi.
Misalnya, seorang pegawai KPK malah ditanya alasan kenapa menyekolahkan anaknya di sekolah islam. Peserta lain malah ditanyai soal kapan menikah dan ada juga soal pesta seks.
Bagaimana cerita di balik tes wawasan kebangsaan ini? Bagaimana cerita ketua KPK Firli Bahuri menyisipkan syarat tes ini ke dalam peraturan komisi? Simak cerita selengkapnya di Majalah Tempo edisi 8 Maret 2021: Asal-asalan Uji Kebangsaan.
Baca juga: Ketua Wadah Pegawai KPK Cerita Keanehan Tes Wawasan Kebangsaan