Ia mengatakan Badan PPSDM Kesehatan juga memproses pembayaran insentif untuk Februari, sebesar Rp 18,2 miliar bagi 2.499 tenaga medis. Namun ia mengatakan pada prosesnya, membutuhkan perbaikan data saat ini sudah dilakukan upload SPM.
"Insentif bulan maret sedang dilakukan proses pembuatan data supplier untuk pembuatan SPM untuk pembayaran bagi 2.457 tenaga kesehatan sebesar Rp 18,2 miliar," kata dia.
Trisa mengatakan Kementerian Kesehatan sangat memperhatikan relawan yang bekerja di RSDC Wisma Atlet. Hal ini ditunjukkan dengan diberikannya akomodasi, konsumsi, dan penambah daya tahan tubuh serta kebutuhan pokok lainnya.
Setelah melewati masa sulit ini (anggaran yang dibintang karena menunggu release dari BPKP) Badan PPSDM Kesehatan berupaya keras melaksanakan pembayaran insentif bagi tenaga kesehatan yang menanggulangi Covid-19 bisa dilakukan secara rutin (per bulan)," kata Trisa.
Sebelumnya, diketahui bahwa insentif tenaga kesehatan mulai terhambat. Menurut laporan Jaringan Nakes Indonesia, beberapa keterlambatan ada yang mulai dari November. Namun kebanyakan mengaku insentif tenaga medis berhenti sejak Desember dan berlanjut hingga April 2021.
Baca juga: Kemenkes Janjikan Insentif Tenaga Kesehatan Segera Cair