Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penanganan KKB, Ketua MPR Bamsoet: Pendekatan Soft Power Diutamakan

image-gnews
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat Pengukuhan Pengurus Pusat PARMUSI Periode 2020-2025 di Jakarta, Senin malam (29/11/20).
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, saat Pengukuhan Pengurus Pusat PARMUSI Periode 2020-2025 di Jakarta, Senin malam (29/11/20).
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Bambang Soesatyo kembali meminta TNI dan Kepolisian untuk menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Bamsoet mengibaratkan hal ini seperti mengeringkan air kolam untuk menangkap ikan.

Dia menyebut air kolam adalah sarana dan prasarana pendukung KKB, yang kini disebutnya teroris, sedangkan ikannya adalah KKB tersebut. Ia mengatakan KKB harus ditumpas seluruhnya demi melindungi rakyat Papua.

"Pendekatan soft power tetap diutamakan, namun tatkala kondisi memaksa, tindakan tegas dan terukur harus diimplementasikan melalui tindakan represif demi melindungi rakyat Papua," kata Bamsoet dalam keterangan tertulis, Senin, 3 Mei 2021.

Bamsoet menilai rangkaian peristiwa kekerasan yang dilakukan KKB memiliki karakteristik mengkhawatirkan. Kata dia, tindakan itu dilakukan secara intens, menimbulkan korban jiwa, menyasar target yang bersifat acak seperti guru, tukang ojek, pelajar, anggota DPRD, dan aparat, diserta perusakan fasilitas publik dan tempat tinggal serta menciptakan ketakutan dan teror terhadap kehidupan rakyat.

Menurut Bamsoet, mustahil pemerintah bisa membangun Papua jika eskalasi kekerasan tidak kunjung usai. Ia pun menyebut negara harus hadir memastikan hak rakyat Papua untuk menikmati hasil pembangunan tanpa terberangus oleh ancaman sekelompok orang.

Setelah memukul mundur KKB dan menguasai berbagai desa dari cengkeraman KKB, kata Bamsoet, pemerintah perlu memasifkan kembali pembangunan di Papua sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 dan Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2020, serta melakukan berbagai operasi bakti kesejahteraan.

Bamsoet mencontohkan, anggota TNI dan Polri dapat ditugaskan menjadi guru dan membangun kembali fasilitas umum yang rusak. "Karena cara merebut hati dan pikiran masyarakat lokal Papua adalah cara terbaik memulihkan kembali kondisi damai di Papua," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hari ini, Bamsoet menggelar rapat koordinasi bersama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md., Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Letnan Jenderal Joni Supriyanto, Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara Letjen TNI Teddy Lhaksmana Widya Kusuma, dan Ketua MPR RI For Papua Yorrys Raweyai. Hadir pula para Wakil Ketua MPR, antara lain Ahmad Muzani, Jazilul Fawaid, Lestari Moerdijat, Hidayat Nur Wahid, dan Arsul Sani.

Dalam rapat itu, Bamsoet mengatakan telah terjadi peningkatan intensitas aksi KKB. Merujuk data Kemenkopolhukam, kata dia, dalam tiga tahun terakhir tak kurang dari 110 warga menjadi korban KKB, sebanyak 95 orang meninggal dan 59 di antaranya adalah warga sipil, sedangkan TNI sebanyak 27 orang dan Polri 9 orang.

Pemerintah telah menetapkan KKB di Papua sebagai kelompok teroris menyusul penembakan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua Brigadir Jenderal TNI I Gusti Putu Danny Karya Nugraha pada Ahad lalu, 25 April 2021 di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua. Aparat juga menggelar operasi keamanan di sana.

Penetapan status teroris dan operasi keamanan ini menuai kecaman dari pelbagai kelompok masyarakat sipil lantaran dinilai tak akan menyelesaikan konflik di Papua, melainkan justru berpotensi meningkatkan eskalasi kekerasan dan mengorbankan masyarakat sipil.

BUDIARTI UTAMI PUTRI

Baca: Cap Teroris KKB Dikecam, Mahfud Md: Kontroversi Biasa, yang Dukung juga Banyak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

1 jam lalu

Minta Maaf ke Senior di TNI, Prabowo: Saya Waktu Muda Sering Nakal

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya memang nakal saat masih muda. Pria berumur 72 tahun itu menyampaikan permintaan maaf kepada para senior-seniornya ketika masih aktif di Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau ABRI (sekarang TNI) dulu.


Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

6 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Kronologi Dua Prajurit TNI Tersambar Petir, Satu Meninggal

Dua prajurit yang tersambar petir itu tengah melintas di Delta 1 Mabes TNI, Cilangkap.


Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

1 hari lalu

Capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kanan) dan Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo (kiri) saling memegang bahu usai beradu gagasan dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023. Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga. ANTARA/Galih Pradipta
Kilas Balik Kontroversi Mayor Teddy di Debat Capres Berseragam Kubu 02, Putusan MK Sebut Tak Langgar Netralitas TNI

Menurut putusan MK, kontroversi Mayor Teddy dan netralitas TNI saat hadir di debat capres sudah diselesaikan Bawaslu dan tidak melanggar UU Pemilu.


TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

1 hari lalu

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images
TNI-Polri Terjunkan 4.266 Personel, Amankan Rapat Pleno Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Sebanyak 4.266 personel gabungan TNI dan Polri mengamankan penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih Pemilu 2024.


Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

1 hari lalu

Peti mati. Ilustrasi
Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.


Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

2 hari lalu

Ekspresi anak-anak Palestina saat mengikuti kegiatan hiburan yang diselenggarakan oleh aktivis lokal, di sebuah sekolah yang dikelola oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) di Rafah di selatan Jalur Gaza 7 Februari 2024. Acara ini digelar untuk mendukung kesehatan mental anak-anak, di tengah bencana konflik antara Israel dan Hamas. REUTERS/Mohammed Salem
Tuduhan Israel terhadap UNRWA Tidak Terbukti

Israel meningkatkan tuduhannya pada Maret, dengan mengatakan lebih dari 450 staf UNRWA adalah anggota militer dalam kelompok teroris Gaza.


MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

3 hari lalu

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) memimpin jalannya sidang putusan perselisihan hasil Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Senin, 22 April 2024. TEMPO/Febri Angga Palguna
MK Sebut Kehadiran Mayor Teddy di Debat Pilpres Tak Langgar UU Pemilu

MK membantah dalil paslon 01 Anies-Muhaimin soal ketidaknetralan TNI yang tercermin dalam kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres.


Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

3 hari lalu

Bedah Buku Karya KSAL, Bamsoet Tegaskan Dukung Peningkatan Alutsista

Peningkatan Alutsista sangat diperlukan seturut posisi Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

3 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

3 hari lalu

Petugas kepolisian bersenjata melakukan pengamanan disekitar Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa 26 Maret 2024.  Satu hari jelang sidang perdana sengketa perselisihan hasil Pemilu 2024 pada hari Rabu 27 Maret 2024, pengamanan gedung MK diperketat. Untuk diketahui, pasangan capres-cawapres Pilpres 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengajukan gugatan ke MK.  TEMPO/Subekti.
Sidang Putusan Sengketa Pilpres 2024, Sebanyak 7.783 Personel Gabungan Berjaga di MK

7.000 lebih personel gabungan Polri-TNI berjaga di MK pada hari ini.