TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) Nadiem Makarim mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai dilantik di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 28 April 2021. Mantan bos Gojek itu menyebut, riset dan teknologi adalah bidang yang sangat dipahaminya.
"Riset dan teknologi adalah suatu hal yang sangat dekat di hati saya, merupakan suatu hal yang telah saya tekuni sebelum saya melakukan tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ujar Nadiem dalam konferensi pers usai dilantik, Rabu, 28 April 2021.
Ia berharap, di bawah kepemimpinannya bisa meningkatkan kualitas dan inovasi di universitas dan perguruan tinggi dalam bidang riset dan teknologi. Kemendikbud-Ristek nantinya juga akan bermitra dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kami ingin sebanyak mungkin murid-murid, mahasiswa, dan dosen-dosen kita melakukan penelitian dan melakukan program-program seperti Kampus Merdeka di bawah BRIN," tuturnya.
Berdasarkan salinan surat nomor R-14/Pres/03/2021 tertanggal 30 Maret 2021 tentang permohonan pertimbangan kepada DPR soal pembentukan BRIN, Kemenristek digabung dengan Kemendikbud karena BRIN akan dilepaskan dari Kemenristek dan menjadi badan otonom sendiri. Oleh karena sebagian besar tugas dan fungsi Kemenristek akan dilaksanakan BRIN, pemerintah berpandangan perlu untuk menggabungkan sebagian tugas dan fungsi Kemenristek ke Kemendikbud. Sehingga menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Menurut Nadiem, penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek akan semakin mempermudah link and match antara perguruan tinggi dengan industri.
"Ini merupakan kabar gembira bagi para universitas, karena sekarang dari sisi riset maupun juga transformasi pendidikan, ada di dalam satu kementerian. Sehingga satu pintu dan rektor juga semakin mudah untuk bisa berkoordinasi dengan pemerintah pemerintah pusat," ujar Nadiem Makarim.