TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut pemerintah telah mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 B.1.617 dari India yang diperkirakan lebih berbahaya dan cepat menular.
Langkah antisipatif yang dilakukan yakni; memperkuat surveilans genomik di pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara dan bagi WNI yang pernah mengunjungi India dalam kurun waktu 14 hari terakhir tetap diperbolehkan kembali Indonesia dengan syarat harus menjalani karantina 14 hari dan 2 kali Test Swab PCR di awal dan akhir karantina.
“Gelombang kasus di India dipengaruhi mutasi virus dan pelonggaran penegakan protokol kesehatan. Akibatnya penularan terjadi kembali dengan mutasi baru dan naik sangat tinggi. Ini pelajaran bagi kita semua agar selalu berhati-hati mengamati laju penularan COVID-19 ini,” kata Budi Gunadi lewat keterangan tertulis yang dikutip dari laman resmi Kemenkes, Sabtu, 24 April 2021.
Selain mengantisipasi varian baru dari India, ujar Budi, pemerintah juga bersiap mengantisipasi masuknya varian baru Covid-19 dari sejumlah negara lain di antaranya B.1.1.7 dari Inggris, B.1.351 dari Afrika Selatan, dan P.1 dari Brazil. Budi mengklaim pemerintah agresif melakukan pemeriksaan Whole Genome Squencing (WGS) untuk mendeteksi masuknya varian baru Covid-19.
Berdasarkan data dari Jejaring Surveilans Genomik Indonesia melaporkan sejak Januari 2020 hingga Maret 2021 telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 1.191 sekuens SARS-CoV-2. Hasilnya ditemukan adanya mutasi virus yang ada di Eropa.
Budi mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada dengan segera melakukan vaksinasi di sentra vaksinasi terdekat dan terus mematuhi protokol kesehatan. “Kita harus selalu hati-hati, kita harus mempercepat program vaksinasi dan menjalankan protokol kesehatan untuk memastikan bahwa pada saat varian of convern B.1.1.7 ini makin besar porsinya, kita siap,” ujarnya.
DEWI NURITA
Baca: 129 Warga dari India Masuk Indonesia, Menkes Sebut 12 Orang Positif Covid-19