INFO NASIONAL - Manfaat Kartu Tani yang diluncurkan Kementerian Pertanian mulai dirasakan manfaatnya oleh para petani. Di Jawa Timur misalnya, Kartu Tani memudahkan petani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan sarana penunjang lainnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengatakan pola distribusi pupuk bersubsidi terus diperbaiki dari tahun ke tahun. "Kita selalu berupaya agar pupuk bersubsidi bisa tepat sasaran. Oleh karena itu, pola distribusi selalu kita perbaiki. Tahun ini, kita mulai menerapkan Kartu Tani untuk memperbaiki pola distribusi," katanya, Sabtu, 17 April 2021.
Baca Juga:
Ditambahkan oleh Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy, Kartu Tani memiliki sejumlah benefit untuk membantu petani. "Pada tahap awal, Kartu Tani memang berfungsi untuk membantu pendistribusian pupuk bersubsidi. Tapi fungsinya lebih dari itu, karena Kartu Tani juga merupakan data yang akan menjadi acuan untuk bantuan lain," ungkapnya. Kartu Tani yang dikeluarkan Himpunan Bank Negara (Himbara), jelas Sarwo, juga bisa berfungsi layaknya kartu ATM.
Manfaat Kartu Tani ini dirasakan Edi Susanto, petani asal Desa Lengkong, Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Menurutnya, Kartu Tani yang diterimanya sangat membantu dan memberi kemudahan untuk memperoleh pupuk bersubsidi. "Saya sejak punya Kartu Tani mendapatkan kuota urea 41 kilogram, NPK 81 kilogram, ZA 14 kilogram, dan organik 148 kilogram untuk musim tanam pertama jagung. Pengambilannya bisa disesuaikan kebutuhan," ujar Susanto.
Susanto menceritakan, syarat untuk mendapatkan kartu ini sangat mudah, yakni harus tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan). Lalu, petani harus mengumpulkan fotokopi e-KTP dan tanda kepemilikan tanah, bukti setoran pajak tanah, bukti sewa, atau anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Baca Juga:
Kemudian data itu diverifikasi melalui data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) dan diarahkan ke sistem e-RDKK. "Terus datanya di upload di e-RDKK, petani harus hadir ke bank yang ditunjuk agar kartu tani terbit," jelas Susanto.
Di lain kesempatan, Ketua Kelompok Tani Genukwatu, Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahmad Muzayyin mengaku, seluruh anggota kelompoknya telah memiliki kartu tani. Meskipun ada sebagian petani yang belum melakukan pengaktifan kartu tani ke bank terkait, namun benefitnya sudah bisa dirasakan. "Untuk kartu tani ada yang sebagian aktif dan tidak, karena petani tidak mengerti iptek, sehingga perlu pendampingan dari Poktan dalam mengaktifkan kartu tersebut," kata Ahmad.(*)