TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meminta masyarakat memahami dan tidak keberatan dengan larangan mudik Lebaran. Ia berharap tidak ada penularan Covid-19 selama Lebaran dan muncul penyesalan.
"Kita tidak ingin pertemuan silaturahmi berakhir dengan hal yang sangat tragis. Kehilangan orang-orang yang kita sayangi. Kehilangan orang-orang yang kita cintai. Jangan sampai terjadi,” kata Doni, Sabtu, 17 April 2021.
Doni tak berhenti mengingatkan masyarakat agar tidak mudik pada Hari Raya Idul Fitri karena pandemi Covid-19 belum berakhir. Di sisi lain potensi penularan dari mobilitas manusia pada hari raya dan libur nasional sangat tinggi. "Tidak mudik. Dilarang mudik," ujar Doni.
Pemerintah, lanjut Doni, tidak ingin pertemuan keluarga atau silaturahmi berujung kepada meningkatnya kasus Covid-19 atau malah bertambahnya angka kematian akibat Covid-19. “Jangan ada yang keberatan. Menyesal nanti," kata Doni.
Doni meminta seluruh pemerintah daerah, termasuk tokoh adat dan tokoh agama, agar tak berhenti memberikan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Sehingga larangan mudik Idul Fitri di 2021 dapat diikuti dan terlaksana dengan baik.
Dia menuturkan masih ada 17 persen masyarakat Indonesia yang sampai sekarang tidak percaya adanya Covid-19. Mereka menganggap hal itu rekayasa dan konspirasi.
Doni menegaskan masyarakat harus memahami larangan mudik Lebaran tak sebatas pada penentuan tanggal atau waktu. Kendati pemerintah melarang mudik pada 6-17 Mei 2021, bukan berarti sebelum atau sesudah itu mudik dibolehkan. "Jadi kalau dilarang mudik, itu bukan berarti sebelum tanggal 6 bisa pulang kampung," ujar Doni.
Doni Monardo mengatakan konteks aturan larangan mudik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 yang berpotensi dibawa masyarakat dari satu daerah ke daerah lain. "Mobilisasi orang dari suatu daerah ke daerah lain dalam jumlah yang besar itu sama dengan menimbulkan potensi, mengantarkan Covid-19 ke daerah yang landai," ujarnya.
Baca juga: Ramadan 2021, Ini Dua Alasan Besar Jokowi Melarang Mudik