INFO NASIONAL - Pengamat Pangan dari Universitas Brawijaya Mangku Purnomo mengapresiasi upaya dan strategi Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas bahan pokok, khususnya saat menghadapi bulan Ramadan dan masa lebaran mendatang.
Mangku menilai Kementan berhasil menjaga ketersediaan 11 bahan pokok sekaligus menjaga gejolak harga di lapangan yang sempat meroket. "Kalau kondisi terakhir di tingkat produksi masih baik, paling tidak belum ada keluhan penurunan produksi. Insya Allah saya yakin aman, juga pergeseran ke sayur dan buah juga daging sedikit trend yang bagus," ujar Mangku, Rabu, 14 April 2021.
Menurut Mangku, antisipasi Kementan terhadap tingginya kebutuhan bulan Ramadan sangat maksimal. Bahkan sampai melakukan intervensi terhadap daerah sentra yang mengalami surplus kepada daerah yang mengalami defisit.
"Kewenangan Kementan sampai produksi sudah maksimal. Walaupun saat ini ada dukungan hujan yang lebih panjang maka beberapa kawasan kering bisa tanam dua kali. Di daerah Madura saja ini berani nanam lagi walaupun hujan masih lebat," kata Mangku.
Meski demikian, Mangku mendorong kehadiran Kementerian Perdagangan dalam mengatur dan menjaga kondisi produksi yang kini melimpah. Persoalan harga harus benar-benar menguntungkan petani karena bulan ini adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraannya. "Untuk harga, Kemendag yang seharusnya mengambil peran. Walaupun jika ketersediaan pangan cukup, otomatis harganya akan stabil," ujarnya.
Senada dengan Mangku, Dewan Pembina Agroekologi Indonesia (INAgri) Achmad Yakub juga mengapresiasi langkah Kementan menjaga pasokan. Karena itu, ia menilai tidak ada gejolak harga yang biasanya menjerat masyarakat saat berbelanja kebutuhan bahan pokok.
"Pertanian dan petani sekali lagi menjadi penyelamat perekonomian nasional ditengah badai pandemi ini, Alhamdulillah tidak ada gejolak harga dalam menjalankan puasa tahun ini," katanya.(*)