TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi, menilai hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO) yang menyebut kepuasan masyarakat terhadap kinerja Ma'ruf Amin berada di bawah Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah hal wajar.
"Kalau Wapres di bawah Presiden, biasa. Namanya ban serep di mana-mana kadang dipakai kadang gak dipakai. Namanya ban serep kan," kata Masduki dalam diskusi dengan media, Senin, 12 April 2021.
Masduki mengatakan yang terpenting saat ini adalah Wapres Ma'ruf Amin selalu bekerja maksimal membantu kinerja presiden dari awal menjabat hingga sekarang. Kehadiran Ma'ruf yang kerap menggantikan Jokowi dalam acara kunjungan luar kota, disebut Masduki, merupakan bukti bahwa ada pembagian tugas yang baik antara Presiden dengan Wakil Presiden.
"Artinya, yang kita ingin gambarkan, wakil presiden selalu maksimal membantu presiden. Dan tentu saja kapasitasnya sebagai ban serep, sekali lagi," kata Masduki.
Ia mengingatkan bahwa gaya kepemimpinan setiap wakil presiden berbeda-beda dan tak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Kerja-kerja koordinasi yang dilakukan Ma'ruf Amin sesuai dengan instruksi Jokowi, kata Masduki, memang tak banyak dikabarkan ke publik.
Masduki mengatakan Ma'ruf tak terpengaruh dengan isu ini. Ia tetap bekerja dengan fokus dan nyaman. Bahkan ia menyebut Ma'ruf semakin sehat dan langsing.
"Jangan terlalu serius dengan survei-survei yang memang diagendakan dengan agenda tertentu, untuk pencitraan tertentu oleh penyelenggaranya. Dan apabila wapres posisinya seperti itu saya kira wajar," kata dia.
Sebelumnya, IPO menurunkan hasil survei yang mencatat 51 persen responden tak puas dengan kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Angka ini jauh di bawah tingkat kepuasan terhadap Presiden Jokowi yang mencapai 56 persen. IPO menganalisis hal ini salah satunya disebabkan oleh kurangnya aktivitas Wapres yang mendapat perhatian media.
Baca juga: Survei Kinerja Jokowi dan Ma'ruf saat Pandemi, IPO: Ada Kejomplangan